Menguasai Nikel Berarti Menguasai Dunia

Mustahil negara asing intervensi langsung ke Indonesia. Maka, digunakanlah orang-orang oportunis yang hanya mementingkan perutnya sendiri.

Minggu, 29 Desember 2019 | 10:00 WIB
0
380
Menguasai Nikel Berarti Menguasai Dunia
Nikel (Foto: Bisnis.com)

Dulu, ada ungkapan, barangsiapa menguasai minyak maka ia akan menguasai dunia. Tidak ada mesin yang tidak membutuhkan bahan bakar. Dan bahan bakar yang paling mudah dimanfaatkan adalah minyak.

Maka, berlomba-lombalah negara-negara maju menancapkan pengaruhnya ke negara yang kaya minyak. Awalnya cara baik yang digunakan. Pakai lobi-lobi politik bantuan teknologi dan kemanusiaan. Jika negara kaya minyak itu susah dilobi, perang pun dikobarkan. Isu-isu sensitif dihembuskan : syiah, nuklir, senjata pemusnah massal dan lain-lain.

Kita lihat Iran dan Suriah. Iran dan Suriah adalah negara yang punya deposit gas alam terbesar di Asia. Kedua negara itu sulit ditaklukkan barat. Maka, isu syiah dikobarkan. Belum takluk juga, isu nuklir. Belum takluk juga, embargo ekonomi dan politik diterapkan barat hingga kini.

Kuwait, Irak, Libya, Venezuela diobok-obok barat. Isu senjata pemusnah massal digunakan. Begitu Saddam Husein dan Moammar Qadhafi berhasil dibunuh, minyak mereka dijarah. Ngeri banget menyaksikan kesengsaraan warga negara-negara yang dahulunya makmur sentosa.

Namun, cepat atau lambat, minyak pasti habis. Kita lihat budaya konsumsi minyak yang tidak terkendali. Satu mobil satu orang, tapi bisa menghabiskan puluhan hingga ratusan liter minyak. Parahnya lagi, minyak dibakar dan selesai....!!!

Maka, mulailah negara-negara maju melirik sumber energi alternatif. Tak lain dan tak bukan adalah nikel. Ya, nikel. Apa sih keistimewaan nikel?

Nikel adalah bahan utama pembuatan baterai. Baterai adalah penyimpan energi. Tanpa nikel, energi tak mungkin bisa disimpan di baterai.

Indonesia adalah pemilik deposit nikel terbesar sedunia. Jokowi, Presiden Republik Indonesia, paham banget bahwa harus dicarikan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Dan dipilihlah nikel.

Kita punya seabrek sumber energi : air, angin, gelombang, dan sinar matahari. Sumber energi itu harus diolah. Energi yang dihasilkan perlu disimpan. Dan baterai menjadi pilihan utama untuk dijadikan penyimpanan energi tersebut.

Pabrik-pabrik Eropa blingsatan alias bingung ketika Indonesia menghentikan ekspor nikel. Indonesia ingin ekspor nikel jadi dan turunannya, bukan nikel mentah. Dan tentu ini bikin hati orang-orang Eropa mendidih. Marah karena sulit merayu Indonesia.

Kita, Indonesia, bisa menjadi raja di dunia. Kita punya segalanya. Tuhan begitu pemurah kepada bangsa ini. Maka, marilah kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan mudah terprovokasi oleh mereka-mereka yang ingin mengacaukan Indonesia.

Mustahil negara asing intervensi langsung ke Indonesia. Maka, digunakanlah orang-orang oportunis yang hanya mementingkan perutnya sendiri. Dan fenomena itu sudah terlihat akhir-akhir ini.

Waspadalah.....

***