Buat menghindari timbulnya genangan air, hingga tenaga pakar butuh memperhitungkan serta mengkalkulasi resiko genangan.
Bagaimana Metode Penenganan Resiko di Tambang Terbuka?
Aksi penangkalan dapat dicoba bila telah mengenali apa bahayanya. Sebab bahaya tambang terbuka telah dikenal, hingga sebagian langkah di dasar ini dapat digunakan selaku aksi preventif.
Baca Juga: 7 Metode Dalam Menjaga Keselamatan Kerja
1. Membuat pergerakan HEMM
Bahaya yang ditimbulkan dari perlengkapan berat bisa dicegah dengan terdapatnya HEMM( Heavy Earth Moving Machineries). Seluruh kendaraan serta perlengkapan berat wajib diberikan pergerakan HEMM dengan pengawasan ketat. Tidak hanya itu, butuh terdapatnya inspeksi teratur terhadap keadaan kendaraan dan perlengkapan berat. Pengecekan secara berkala pula hendak menunjang perlengkapan berat melaksanakan efisiensi pengangkutan pada tambang terbuka.
2. Melaksanakan Pengawasan yang Ketat
Aksi penangkalan buat bahaya proyektil batu hasil ledakan merupakan melaksanakan pengawasan ketat. Tenaga pakar wajib sanggup melaksanakan pemetaan serta perencanaan sempurna buat melindungi seluruh pekerja. Perihal tersebut dapat dicoba dalam wujud sterilisasi zona ledakan. Tenaga pakar pula butuh memikirkan seberapa jauh proyektil batu hendak terbang. Dengan begitu, zona sterilisasi pula dapat didetetapkan.
Baca Juga: Waspada! Ini Risiko yang Dapat Terjadi di Tambang Terbuka
3. Kalkulasi resiko genangan
Buat menghindari timbulnya genangan air, hingga tenaga pakar butuh memperhitungkan serta mengkalkulasi resiko genangan. Bila terdapat hujan rimbun, apakah galian tersebut jadi waduk baru ataupun tidak. Bila hasilnya merupakan resiko besar, hingga industri dapat membangun saluran drainase buat membuang genangan air tersebut. Industri pula dapat membangun pit ataupun sump saat sebelum datangnya masa penghujan.
Sekian penjelasan dari saya, semoga bermanfaat!
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews