Dampak Gencatan Senjata Perang Dagang, Saham Perbankan dan Konstruksi Menghijau

Rabu, 5 Desember 2018 | 10:20 WIB
0
435
Dampak Gencatan Senjata Perang Dagang, Saham Perbankan dan Konstruksi  Menghijau
Ilustrasi saham konstruksi (Foto: Fakta.news)

Imbas atau efek dari gencatan senjata perang dagang antara China dan Amerika menjadi stimulus atau berdampak positif untuk bursa domestik atau dalam negeri.

Pada pembukaan Senin 3/12/2018 pagi hari bursa saham langsung terbang atau naik sebesar 87 point atau 1,43% (IHSG: tertinngi 6.143) dari penutupan bursa saham Jumat sore 30/11, IHSG (Indek Harga Saham Gabungan) ditutup 6.056.

Bahkan bursa global dan regional mengalami kenaikkan yang lebih besar secara persentasenya dibanding bursa domestik.

Tentu ini menjadi awal bulan yang baik dan bisa menjadi gairah tersendiri bagi investor-investor yang mengoleksi atau membeli saham-saham "Perbankan dan Konstruksi". Bagi investor yang senang trading, maka jalan terbaik adalah merealisasikan keuntungan atau ambil cuan dengan cara menjual saham-saham tersebut.

Pada awal pembukaan pagi hari saham Konstruksi dan Perbangkan mengalami kenaikkan yang cukup signifikan.

Inilah saham-saham Konstruksi milik BUMN yang mengalami kenaikkan:

1. WIKA (Wijaya Karya Tbk.), penutupan Jumat sore harga sahamnya 1.505, pada hari Senin 3/12 pagi hari atau sesi pertama mengalami kenaikkan tertinggi 1.570, ada kenaikan Rp65.

2. ADHI (Adhi Karya Tbk.), penutupan Jumat sore 1.565,dan pada Senin awal sesi naik tertinggi 1.620, ada selisih Rp55.

3. WSKT (Waskita Karya Tbk.), penutupan 1.560 dan pada Senin awal sesi naik tertinggi 1.675, ada selisih Rp115.

Dan saham-saham perbankan BUMN yang mengalami kenaikan:

1. BBRI (Bank BRI Tbk.), penutupan Jumat sore 3.620, pada Senin awal sesi naik tertinggi 3.770, ada selisih Rp150.

2. BMRI (Bank Mandiri Tbk.), penutupan 7.400, pada Senin awal sesi naik tertinggi 7.700, ada selisih Rp300.

3. BBNI (Bank BNI Tbk.), penutupan 8.500, pada awal sesi naik tertinggi 8,850, ada selisih Rp350.

Sebelumnya saham-saham Konstruksi banyak diberitakan negatif oleh banyak analisis terkait jumlah utang, padahal utang itu untuk membangun proyek-proyek seperti jalan TOL dan piutangnya yang belum tertagih atau belum terbayarkan oleh pemerintah jauh lebih besar dibanding utangnya.

Sekarang saham-saham konstruksi mengalami kenaikan yang sudah berlangsung beberapa minggu ini. Dan ini masih akan naik sampai akhir tahun.

Bagi yang suka trading, saham-saham Konstruksi dan Perbankan, boleh diperhatikan atau dibeli, tentu prinsip kehati-hatian harus selalu ada. Ketenangan dan kesabaran adalah kuncinya. Jangan grusa-grusu dalam trading saham, pasti akan banyak ruginya. Seperti capres yang suka grusa-grusu itu, orang yang suka grusa-grusu akan banyak mengalami kerugian.

Apalagi dalam bulan Desember menjelang akhir tutup tahun, ada yang namanya Window Dressing yaitu momen di mana harga-harga saham mengalami kenaikkan atau hijau karena menjelang akhir tahun. Karena banyak emiten atau perusahaan yang akan memoles atau mempercantik laporan keuangan.

Monggo yang suka trading saham, manfaatkanlah momen Window Dressing bulan Desember ini, siapa tahu keberuntungan berpihak pada Anda.

***