Bupati Sidoarjo Saiful Illa pernah mengungkapkan, untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik di Sidoarjo ada 3 (tiga) pilar utama yang mempunyai peran dan kontribusi besar, yakni pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
Sehingga ketiga pilar utama tersebut harus bersinergi secara maksimal sesuai dengan peran masing-masing.
Dengan mempertimbangkan keterbatasan sumber daya Pemkab Sidoarjo dan memperhatikan potensi dalam dunia usaha di Sidoarjo yang sangat besar di beberapa sektor perekonomian daerah, maka arah kebijakan Pemkab harus jelas.
“Antara lain mendorong peran serta aktif pelaku dunia usaha dalam memberdayakan sosial ekonomi masyarakat dan pelestarian lingkungan dalam segala aspek,” ungkap bupati yang akrab dipanggil Abah Saiful itu.
Menurut Abah Saiful, data statistik pada 2016 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sidoarjo sebesar Rp 118.179 miliar. “Kontribusi terbesar struktur ekonomi Sidoarjo didukung oleh tiga sektor,” ungkapnya.
Yakni, sektor industri pengolahan sebesar 46,04 persen, disusul sektor perdagangan 16,02 persen, dan sektor konstruksi sebesar 9,13 persen. Secara agregasi pertumbuhan ekonomi Sidoarjo pada 2016 tumbuh sebesar 5,51 persen.
“Sedangkan target pada RPJMD Tahun 2017 pertumbuhan ekonomi Sidoarjo sebesar kurang kebih 5,63 persen,” lanjut Abah. Capaian tersebut mununjukkan sinergisitas yang kuat antara Pemkab Sidoarjo bersama para pengusaha dan masyarakat Sidoarjo.
Berdasarkan Data BPS Jatim, di Sidoarjo ada sebanyak 978 perusahaan. Dengan demikian kesuksesan para pengusaha diharapkan bisa memberikan peningkatan kesejahteraan untuk masyarakat.
Kesuksesan para pengusaha di Sidoarjo itu seharusnya juga dinikmati pula oleh masyarakat Sidoarjo melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Untuk mewujudkan hal itu tentu harus melalui kebijakan Pemkab yang berpihak pada UMKM.
Adalah seorang pengusaha bernama Faizal yang ingin berniat untuk mengangkat pengusaha sekelas UMKM agar bisa lebih maju lagi. “Untuk memperjuangkan UMKM itu seharusnya bisa melalui lembaga dewan, seperti DPRD,” katanya kepada PepNews.com.
Menurut pria kelahiran Palembang pada 17 November 1960 itu, karena di lembaga legislatif itulah semua kebijakan politik yang menyangkut rakyat akan ditetapkan. “Jika kita berada di dewan, maka kita bisa perjuangkan kebijakan terkait UMKM itu,” lanjutnya.
Faizal adalah owner dari CV Karunia Setiawan yang bergerak di bidang repair kontainer dan rekanan di pemerintahan. “Perusahaan menyiapkan lahan untuk Depo Kontainer. Ini layanan titip, kalau ada kerusakan perusahaan saya yang memperbaikinya,” ujarnya.
Alumni Akademi Perikanan Laut Jakarta itu mulai masuk Kota Surabaya pada 1985 bekerja di sebuah Pabrik Rotan. Faizal bekerja di Pabrik Rotan itu selama 3 tahun, yang kemudian pada 1990 bekerja di sebuah Percetakan. “Di sini saya cuma bekerja 5 tahun saja,” ujarnya.
Pada 1995 Faizal membuka perusahaan sendiri yang bergerak dalam bidang Repair Kontainer (Peti Kemas). Perusahaan tersebut hingga kini masih berjalan, dan melebarkan sayap menjadi rekanan pemerintah dalam Pengadaan Barang dan Jasa.
Sebagai pengusaha yang mulai berangkat dari nol, Faizal benar-benar merasakan bagaimana berjuang untuk membesarkan perusahaan dan melakukan kerjasama dengan pihak lain seperti pemerintah daerah tersebut.
“Jika ditanya mengapa tertarik dengan pekerjaan ini, kalau dijabarkan akan susah. Yang jelas namanya pekerjaan, kemudian dapat kesempatan kerja sama, dan berusaha untuk dikerjakan lama-lama menyenangkan,” ungkap Faizal yang juga Wakil Ketua DPD Partai Hanura Jatim ini.
Menurutnya, yang jelas apa yang bisa masyarakat lakukan, “Saya sudah lakukan di UMKM, sehingga masyarakat bisa mandiri, supaya masyarakat bisa mengelola dari finance, dan punya rasa tanggung jawab,” lanjutnya.
Mereka yang dulu susah mencari pekerjaan, sekarang bisa menjadi pengusaha meski hanya pengusaha kecil-kecilan, menurut Faizal, setidaknya mereka tidak merasa direndahkankan lagi oleh temen-temannya.
“Hanya sementara seperti itu yang bisa saya lakukan kalau saya terpilih duduk di legeslatif nanti. Dengan berjalannya waktu banyak yang dilakukan, karena tugas anggota dewan ini menampung aspirasi masyarakat,” kata Faizal.
“Itu yang harus direalisasikan supaya tidak menyalahi undang-undang,” ujar warga Sidoarjo yang punya keinginan untuk memakmurkan masyarakat Sidoarjo ini. “Saya maju caleg insya’ Allah bukan untuk memperkaya diri sendiri,” lanjutnya.
Sebab, kalau hanya untuk mencari kekayaan, Faizal sudah cukup punya harta. “Saya punya beberapa rumah di Sidoarjo dari hasil kerja. Makanya, untuk itu saya sudah merasa cukup. Sekarang ini saatnya memperjuangkan aspirasi dan hak-hak rakyat,” ujarnya.
Menurut Faizal, untuk ikut terjun dalam politik, bukan suatu keputusan yang mudah baginya. “Suatu keputusan yang sangat dipikirkan dengann matang dan penuh pertimbangan karena ini amanah rakyat,” ungkapnya.
Karena itu, “Berkat dukungan dari orang tua, istri dan anak-anak, keluarga besar serta para sahabat dan teman-teman semua, akhirnya saya memutuskan untuk ikut dalam pencalegan ini,” tegas Faizal.
Ia akhirnya memutuskan untuk terjun langsung di dalam dunia politik ini dan mencalonkan diri sebagai wakil rakyat, itu juga karena banyaknya curhatan langsung dan melalui media sosial seperti WA, Instagram, Facebook dan lain-lain yang selama ini ditampungnya.
Curhatan dengan berbagai macam persoalan dari saudara-saudara kita yang membutuhkan perhatian kita semua. “Bila saya hanya aktif di komunitas sosial seperti sekarang ini, saya kurang mempunyai kewenangan yang mendalam,” katanya.
Sebab, segala hal yang ia lakukan selalu menjadi sorotan meskipun itu bernilai positif. “Saya mau kegiatan sosial yang saya kerjakan selama ini benar-benar berdampak kepada seluruh masyarakat Sidoarjo terutama tempat saya berdomisili,” ujar Faizal.
Faizal tercatat sebagai caleg dari Partai HANURA dengan nomor urut 2 di Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Sidoarjo yang meliputi tiga kecamatan: Kota Sidoarjo, Buduran, dan Sedati.
“Kalau saya nanti terpilih menjadi wakil mereka di DPRD Sidoarjo, insya’ Allah, saya akan berjuang dengan sekuat tenaga dan pikiran saya untuk fokus membantu sepenuhnya apa yang menjadi problem saudara-saudara saya semuanya,” janjinya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews