Saya berulangkali mengatakan, sungguh sulit bagi kita semua sekarang ini untuk bersikap objektif menilai karakter seorang Prabowo dan Jokowi. Di tengah polarisasi rakyat yang begitu tajam membuat anak bangsa ini hampir secara keseluruhan membentuk dua kubu, Prabower dan Jokower.
Persis seperti di Amerika Serikat yang secara politik masyarakatnya dapat dibagi kepada kelompok Republik dan kelompok Demokrat, bahkan istilah murtad di sana konon bukan perpindahan agama tapi perpindahan haluan politk dari Demokrat ke Republik atau sebaliknya.
Bedanya di sana Parpol yang menjadi acuan tapi di kita sekarang ini justru tokohnya yang menjadi tujuan. Banyak Pendukung Pak Prabowo yang bukan kader dan pemilih Gerindra, begitu juga Pak Jokowi bukan representasi sentral dari PDIP.
Karena itu menurut saya jauh lebih "fair" kalau kita menilai sosok Pak Prabowo dan Pak Jokowi dari pendukung-pendukungnya.
Tentu saja yang saya maksud adalah pendukung-pendukung yang tidak ada hubungan dan kepentingan langsung dengan mereka berdua.
Pertama saya akan menceritakan Dokter Chilafat Dalimunthe atau akrab dipanggil Dokter Chacha. Beliau adalah sosok Dokter yang dikriminalisasi dan dipecat secara sepihak oleh Rumah Sakit Sahid Sudirman karena Anti Ahok dan menggalang Gerakan Dokter Bela Islam ketika kurang lebih dua tahun yang lalu Ahok menistakan Al-Quran.
Tuduhan rasis karena membela iman tentu saja cukup lucu di negeri kita yang berdasarkan Ketuhanan ini. Lebih lucu lagi, tuduhan-tuduhan rasis itu bertubi-tubi datang dari kelompok pendukung Ahok, ketika Ahok akhirnya diputuskan bersalah oleh pengadilan, seharusnya secara logika sudah selesai yang salah adalah Ahok dan para rasis pendukung Ahok yang membully dokter Chacha.
Tapi faktanya Dokter Chacha sampai sekarang masih dipersulit oleh tangan-tangan kekuasaan untuk mencari rezeki dan berbakti bagi kemanusiaan.
Beberapa minggu yang lalu, ketika saya diundang oleh beliau sebagai narasumber dan pembicara perdana di Warkop Kerupuk Patin, Komunitas Diskusi Asyik Politik yang beliau dirikan dan selenggarakan acaranya dengan dana pribadi, kami banyak berdiskusi dan tukar pikiran.
Jujur saya semakin merasa bangga berada di barisan pendukung Prabowo. Sepertinya keikhlasan seorang Prabowo Subianto untuk Indonesia adalah magnet yang membuat para insan-insan ikhlas dan tulus dari anak bangsa lainnya datang mendekat dan merapat.
Sampai sekarang saya masih terngiang kata-kata Pak Dokter, "Saya yakin salah satu kunci kemenangan Pak Prabowo adalah mempertahankan suaranya di Jawa Barat, karena itu saya siap ambil cuti satu tahun dan berjuang di Jawa Barat untuk Prabowo andai diminta".
Subhanallah....
Saya sendiri beberapa kali dituduh mencari makan dari Prabowo karena tulisan-tulisan saya. Demi Allah, sampai detik ini saya tidak pernah menerima satu rupiah pun uang Pak Prabowo.
Tapi Alhamdulillah, karena bersama komunitas orang-orang baik dan ikhlas yang mendukung beliau, keberkahan dan jalan rezeki mengalir bagai mata air.
Saya mendapatkan peluang bisnis yang luar biasa dari sahabat saya Ustadz Asep Hilaludin, bahkan beberapa kali ke Jakarta ditraktir makan dan diantar kemana-mana pakai mobil beliau yang bisa cari parkir sendiri itu. Saya jadi sering ingat mobil Xtrail yang sama dengan milik sepupuku Sandi.
Tentu saja saya tidak akan pernah berhenti berterimakasih atas kado kain dari Bu Hajjah Amilia Aldian Dalimunthe yang disimbol Batak adalah tanda saudara dekat. Ikan teri Medan dari kakaku Syofia Agustina Siregarctersayang, Lusinan buku-buku dari Mbak Naniek, undangan makan lengkap dengan akomadasi dari Mbak Agi Betha dan Mbak Naniek, Kaos dan Topi dari banyak sahabat. Kiriman makanan dari si cantik mbak Retno Airine.
Opss saya hampir lupa segala akomodasi dan jamuan nan mewah dari Bang Chacha, Mbak Ivo Ivoivo dan Lae ku Syahnan. Masih banyak lagi hadiah-hadiah luar biasa dan tentu saja doa-doa dan saling support dari sahabat PAS dan PADI Indonesia.
Keiklasan adalah pohon berbuah cinta yang membuat sekelilingnya berbahagia. Keikhlasan kami mendukung Pak Prabowo dan keikhlasan Pak Prabowo untuk Indonesia, insya Allah akan membuat Nusantara kita akan sejahtera.
Kita adalah kelompok orang-orang ikhlas untuk Indonesia. Kita juga mendukung orang paling ikhlas untuk negeri ini, jadi alasan apalagi yang membuat kita khawatir dengan perjuangan ini?
Hanya keikhlasan tanpa dasar yang membuat Negeri ini akan kembali bersinar dan jadi Mercusuar Asia.
Mari orang-orang ikhlas, bergabunglah bersama kami dan kita akan bangga bersama Prabowo-Sandi.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews