Karena Kamu Bukan Orang Jawa

Jumat, 24 Agustus 2018 | 08:13 WIB
0
712

Sekedar berbagi pengalaman dan tidak ada tendensi untuk membicarakan soal kesukuan atau rasisme, karena dari peristiwa ini ada sesuatu yang bersifat positif untuk di jadikan pelajaran. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 1984, saat saya bekerja di sebuah perusahaan yang cukup terkenal di Indonesia.

Kebetulan saat itu masa kontrak kerja saya sebagai disainer grafis baru saja berakhir di divisi tekhnik yang mengelola pekerjaan disain untuk kawasan Dunia Fantasi, karena selama satu tahun bekerja saya tidak ada cacat, maka saya disarankan untuk kembali masuk ke divisi Marketing.

Lalu saya mencoba untuk mengajukan diri ke divisi Marketing, saya mencoba menghadap ke kepala divisi. Ketika saya masuk keruang kerja kepala divisi, saya agak kaget juga, karena saya menghadapi seseorang yang begitu sangat sombong, dengan kaki di atas meja dengan memakai sepatu boot ala koboi dia menerima saya, saya menghadapi kakinya bukan wajah, sementara terus mengintrogasi saya sambil baca koran sehingga saya tidak pernah melihat mukanya.

Ada satu pertanyaannya yang membuat saya berpikir, dari sekian banyak pertanyaannya,

"Kamu orang Jawa bukan.."

"Bukan pak... saya dari Sumatera..."

"Kamu tidak bisa bekerja di sini... karena di sini orang Jawa semua..."

"Tapi pak... di tekhnik juga sama banyak orang Jawa.."

"Pokoknya tidak bisa...titik... saya yang berwenang disini.."

Akhirnya saya tinggalkan ruangannya dengan perasaan yang sangat tersinggung. Mana hari pernikahan saya sudah semakin dekat, pekerjaan pun belum dapat. Singkat cerita sampailah pada hari pernikahan saya, saat duduk di pelaminan status masih pengangguran. Dari salah satu tamu undangan perusahaan tempat saya bekerja, ada seorang tamu yang merupakan salah satu atasan Saya di divisi tekhnik memberikan kartu namanya, bapak itu minta saya datang ke perusahaannya.

Dua hari setelah pernikahan saya pun mendatangi alamat kantor yang tertera di kartu nama tersebut. Begitu saya bertemu dengan bapak itu di ruang kerjanya, dia tertawa terbahak-bahak... saya jadi heran sendiri kenapa bapak ini tertawa..

"Aji... saya yang menolak kamu kemarin... karena kamu memang tidak pantas kerja di sana..."

"Oh...yang kemarin itu bapak ya..."

"Ya makanya saya tutup wajah saya dengan koran... hahahahahaha..."

"Kenapa saya tidak bisa kerja di sana pak.."

"Karena kamu bukan orang Jawa hahahahaha... dan saya butuh tenaga kamu di sini...ini perusahaan baru, Ji... jadi tenaga kamu lebih di butuhkan disini.."

Cerita ini semi fiksi sebetulnya, beberapa bagian dari cerita ini sudah diubah sedemikian rupa, agar lebih menarik, terutama dibagian ending.

Tokoh dibagian ending bukanlah kepala divisi marketing yang dimaksudkan, tapi tokoh ini memang sangat berperan bagi karir saya didunia Graphic Design selanjutnya, sebelum saya berkarir di film.

***