Yang Benar Itu 25 atau 100 Juta? Kok PBI 100-an juta?

Kamis, 2 Agustus 2018 | 10:13 WIB
0
921
Yang Benar Itu 25 atau 100 Juta? Kok PBI 100-an juta?

Beberapa kali muncul pertanyaan: kalau di bawah garis kemiskinan "hanya" 25an juta, kenapa yang menjadi PBI (Penerima Bantuan Iuran) dalam JKN sampai lebih dari 100 juta?

Jadi memang ada beda konsep. Dalam JKN, yang masuk PBI adalah 40% penduduk termiskin masuk dalam PBI. Ini mengikuti konsep Bank Dunia yang membagi 40% terbawah berpendapatan rendah, 40% menengah dan 20% atas. Kepada 40% berpendapatan rendah itulah diberikan bantuan iuran JKN sebagai kelompok PBI.

Dengan pemahaman ini, bukan jumlah absolut di bawah garis yang lebih penting. Ini sudah jelas harus masuk PBI. Tetapi ada kelompok "hampir miskin" yang sangat rentan menjadi miskin karena biaya kesehatan. Maka JKN mencakup 40% rakyat termiskin sebagai PBI.

Jumlah PBI 2017 kemarin pada angka 92,4 jutaan. Target tahun ini naik ke 107 jutaan. Jadi, sebenarnya pemerintah juga menggunakan konsep 40% termiskin dalam hal JKN. Walau melaporkan bahwa yang miskin "hanya" 25 jutaan.

Tabel 1 ini dari laman BPJS, hanya menampilkan data di bawah garis kemiskinan. Tabel 2 ini dari lebih komprehensif laporannya karena membagi juga kelompok yang hampir miskin.

Saya yakin, BPS juga memiliki data-data seperti tabel kedua. Karena tentu harus ada dasar untuk penentuan kuota PBI dalam JKN.

Agar tidak jadi ribut, maka sebaiknya disajikan data seperti tabel kedua. Dengan demikian, yang menyatakan rakyat miskin 25 jutaan (satu digit) memang benar. Yang menyatakan 100 jutaan juga betul. Hanya beda sudut pandang, tapi sebenarnya sama-sama menerima datanya.

Bagi rakyat? Yang penting terjamin oleh negara.

Salam Satu Indonesia!

***