Di PKS Gaya Sosialisi Politik Fahri Hamzah dan Anis Matta Dianggap Tabu

Rabu, 25 Juli 2018 | 21:37 WIB
0
637
Di PKS Gaya Sosialisi Politik Fahri Hamzah dan Anis Matta Dianggap Tabu

Ngopi Bareng Fahri dan Gaya Sosialisasi politik GenAMPM-nya Anis Matta, kalau dalam literatur politik India disebut "Chai pe Charcha".

Hal ini pernah dilakukan oleh perdana menteri India saat ini Narendra Modi ketika kampanye PM dulu 2014.

Bahkan Modi melakukannya lebih masif dan dengan teknologi lebih canggih lewat gambar 3D.

Gaya Fahri dan Anis sosialisasi politik lewat deklarasi dan Ngopi Bareng, adalah salah satu gaya politik modern dan terupdate di dunia.

Gaya sosialisasi politik begini membuat PM India Modi mendapatkan pemilih yang sangat besar dari kalangan millenial.

Tidak heran, 1 dari 6 pengguna medsos di India mengikuti Facebook Modi, India punya penduduk saat ini 1,3 Miliar jiwa dengan 814 juta pemilih dalam pemilu.

Dengan gaya kampanye model begini, modi mendapatkan 14 juta pengikut di Facebook, nomor 2 setelah Barack Obama saat itu.

Dengan gaya kampanye model begini, Modi dapat mengalahkan partai kongres yang merupakan partai besar yang telah berkuasa di India beberapa dekade.

Dengan cara kampanye modern model begini. Modi yang merupakan politisi yang berasal dari kasta rendah di India mampu mengalahkan dua dinasti kuat Gandhi-Nehru.

Di Indonesia, Ngopi Bareng Fahri dan gaya sosialisasi politik model Anis Matta dianggap bid'ah, keluar pakem, merongrong organisasi, dan dianggap di luar tradisi jamaah.

Gaya ngopi Fahri dan Gaya Deklarasi Anis Matta diaggap suatu yang tabu, ambisius pribadi dan dituduh terlalu maksa ingin jadi capres.

Jadi kenapa Partai gak bisa besar? Karena zaman sudah canggih, mikirnya masih manual, zaman sudah maju, pola pikir politik masih pakai pola jadul yang sudah gak cocok dengan zamannya.

Ini membuktikan bahwa piknik masih sangat dibutuhkan dan jam terbang harus diperbanyak sebelum mengklaim diri paling nyunnah dalam politik.

Agar mental politik tidak mentok di penggembira dan level tim sukses, agar elektabilitas gak mentok di satu koma, agar partai berwibawa karena ada nama islam yang nempel disana, karena ini semua adalah aset umat bukan perusahaan keluarga juga bukan perseroan terbatas.

***

TZU