Juara Dunia Milik Indonesia Tak Hanya Zohri, Ada Fauzan dan Samantha

Jumat, 20 Juli 2018 | 08:22 WIB
0
600
Juara Dunia Milik Indonesia Tak Hanya Zohri, Ada Fauzan dan Samantha

Kiranya masih hangat di berita nasional akan berita keberhasilan pelari Indonesia yang berhasil merebut medali emas di nomor 100 meter Putera dalam kejuaraan atletik Internasional yang diselenggarakan di Finalndia sana.

Yang menjadi buah bibir masyarakat Indonesia sebenarnya bukanlah Zohri sang atlet yang berhasil menjuarainya, namun sangat minimnya bantuan bagi Zohri.

Belum lagi hebohnya isu ga penting yang mengatakan bahwasanya bendera yang Zohri kibarkan bukanlah bendera Indonesia asli melainkan bendera Polandia yang diberikan oleh jurnalis setempat. Tambah lagi hal hal lainnya seperti sarana dan pra sarana yang Zohri dapat disana bisa disebut kurang.

Lantas, apakah pemerintah Indonesia siap mengayomi para “Pahlawan” di bidang kepemudaan dan olahraga ini?

Zohri, seorang atlet dari Lombok yang hidup di dalam kesederhanaan dan tinggal bersama kakaknya. Bisa dibilang kehidupan Zohri kekurangan namun di balik kesederhanaannya itu Zohri memiliki tekad dan bakat yang hebat, buktinya beberapa bulan yang lalu Zohri menjuarai lomba lari internasional dan berhasil menyabet juara satu.

Sontak karena viralnya kehidupan Zohri dan kemenangan Zohri ini pemerintah Indonesia langsung bergegas untuk membantu Zohri.

Rumah Zohri langsung direnovasi, diundang ke beberapa acara talkshow dan berita di TV swasta, Zohri menjadi headline media, pemerintah memberikan sarana dan prasarana Serta fasilitas yang Zohri tidak dapatkan sebelumnya. Zohri diberi rumah gratis dan diundang ke Istana Negara, berbincang asyik dengan Presiden Jokowi.

Zohri diel-elukan oleh Pemerintah bukan rakyat, bukan karena prestasinya namun karena pemerintah yang bisa dibilang terlambat untuk mengetahui keberadaan Zohri.

Namun, apakah masih ada Zohri yang lain di luar sana?

Bukanlah hal yang baru bagi telinga kita mendengar atlet yang bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, bukan hanya dalam bidang itu tapi dalam berbagai bidang sangat banyak sekali bibit bibit muda yang berprestasi mengharumkan bangsa Indonesia. Namun, kebanyakan mereka berjuang dengan darah dan keringat mereka sendiri!

Pemerintah kadang berdalih, ya mungkin tidak terdata, atau kami sudah berusaha semaksimal mungkin dan lainnya meskipun pada akhirnya mereka mendapat apresiasi dari pemerintah walaupun bisa dibilang terlambat.

Di dalam Undang-undang sudah diatur perihal pemberian apresiasi oleh semua orang yang berhasil mengahrumkan bangsa Indonesia di luar sana, baik itu berupa materi seperti uang, barang, atau kebutuhan ataupun diberi kemudahan di dalam kesehariannya. Semua tektek bengek tentang para “Pahlawan” yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di sana, jika ini semua telah diatur oleh pemerintah lalu jika pemerintah tidak bisa melaksanakannya, lantas salah siapa?

Asian Games tinggal menghitung hari, namun polemik dan problem dalam pelaksanaan Asian Games masih banyak diperdebatkan. Mulai dari sarana dan pra sarana yang belum siap pakai, masih adanya pekerjaan konstruksi di lapangan, hingga rewelnya warga yang melihat tiang bendera negara peserta dari bambu.

Sekali lagi, apakah pemerintah serius dalam menghadapi Asian Games ini ataupun menfasilitasi para atlet negara lain untuk sarana dan prasarana berikut fasilitasnya?

Pemerintah memang bisa dibilang sudah berusaha semaksimal mungkin dalam hal ini namun sayang kadang usahanyakurang pas ataupun terlambat. Zohri dan para atlet lainnya, seperti Samantha Edithso juara dunia catur di bawah usia 10 dan Fauzan Noor juara dunia karate, berjuang bukan hanya untuk mereka sendiri. Di balik itu ada bendera dan nama Indonesia yang mereka bawa yang mereka banggakan dan akan mereka harumkan di kancah Internasional.

Sudah selayaknya pemerintah Indonesia ataupun KBRI yang ada di berbagai belahan dunia ini memberi andil dan mempermudah mereka karena mereka adalah warga negara Indonesia yang sedang berjuang mengharumkan bangsa Indonesia di luar sana,  mereka adalah Pahlawan kita. Terakhir ada kata kata dari Bung Karno yang harus kita renungkan saat ini.

“Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya.”

***