Tidak semua orang yang berada pada posisi sebagai seorang pemimpin kuat menghadapi fitnah. Karena memang Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Tapi bagi seorang pemimpin yang Tawadu' dan Istiqomah, ia akan anggap Hal tersebut adalah bagian dari ujian Allah Ta'ala.
Kurang sadis apa fitnah dan hujatan yang diarahkan pada Presiden Jokowi, sejak awal dia mengikuti Pilkada DKI 2012, sampai saat dia mengikuti Pilpres 2014, bahkan Juga sampai dia sudah menjadi Presiden saat ini, serangan fitnah dan hujatan tidak pernah berhenti, namun respon Presiden Jokowi terhadap semua itu biasa saja, beliau sadar betul kalau Hal tersebut bagian dari ujian yang harus disikapinya.
Sekarang Kita melihat bagaimana Tuan Guru Bajang (TGB), Zainul Majdi dihujat dan Difitnah, oleh orang-orang yang dulu memuji dan memujanya. Hanya karena dia memberikan statement untuk mendukung Presiden Jokowi untuk Periode selanjutnya.
Bahkan seorang Amien Rais pun menganggap TGB memilih jalan yang salah. Mustahil kalau seorang Amien Rais tidak menyadari kalau Tuhan berkuasa membolak-balikkan hati manusia.
Jangankan hati TGB, hati Amien Rais pun kalau Tuhan berkehendak bisa dibolak-balikkan hatinya. Siapa yang bisa menduga kalau suatu saat pun Amien bisa saja jadi pendukung Jokowi. Belum bisa ada yang memastikan kalau TGB salah jalan, dan Amien Rais dan seterunya ada dijalan yang benar.
Manusia cuma bisa berencana, semua keputusan dan ketetapan ada ditangan Allah Ta'ala, tugas manusia yang beriman hanya meyakini, segala proses yang terjadi dimuka bumi ini tidak terlepas dari campur tangan Allah Ta'ala.
Tidak Ada yang mustahil bagi Allah, kalau DIA bekerhendak apa pun bisa terjadi. Tidak Ada satu pihak pun yang bisa meng-claim, bahwa pihaknyalah yang paling benar, dan pihak yang berseberangan dengan pihaknya adalah pihak yang salah. Semua sedang berproses sesuai dengan Kehendak Yang Maha Berkuasa. Tidak ada satu pihakpun bisa bersikap Congkak.
Bukanlah tanpa proses TGB berubah haluan politiknya. Realitas dan kenyataan dihadapannya menyadarkannya. Sudah 29 Tahun proyek KEK Mandalika itu dikerjakan, tapi progresnya secara jelas dijalankan baru di Pemerintahan Jokowi. Sekarang peoyek tersebut sangat memberikan harapan bagi daerah NTB yang dipimpinnya. Investasi sudah mengalir masuk dan sudah berjalan.
Sebagai seorang Kepala Daerah yang Juga Ulama, jelas hatinya tersentuh dengan semua perubahan yang terjadi. Dia melihat kenyataan tentang sebuah kebenaran dan kerja keras seorang Presiden, yang selama dia memimpin NTB baru Kali ini dilihatnya secara nyata. Jadi tidak aneh kalau pernyataannya mendukung Jokowi tersebut diucapkannya tanpa ragu.
Amien Rais dan seterunya, tidak bisa meng-claim bahwa merekalah yang berada dijalan yang benar, dan TGB berada dijalan yang salah. Kita harus buktikan seperti apa ketetapan Allah Ta'ala, terhadap realitas Politik yang Akan dihadapi pada 2019 nanti. Masih selalu berproses, Kita belum tahu entah giliran siapa yang dibalikkan hatinya oleh Allah Ta'ala. Itulah nantinya kenyataan sesungguhnya yang Akan dihadapi.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews