Saya gak tau apa yang ada dalam hatimu, manusia hanya menilai yang lahir, dan lahiriahmu tidak layak mendapatkan prasangka baik.
Isi hatimu begitu mendidih, sampai sampai semangatmu menyerang orang lain sudah begitu buram tanpa data sama sekali, bahkan saat gak nyambung kamu paksakan disambung-sambungkan.
Narasimu kosong, kebencianmu kepada PKS bukan sebuah kritik tapi kebencian yang kesumat tanpa alasan.
Kebencianmu kepada PKS membuatmu dungu, bagaimana seorang aktivis berani pamer kebodohan tingkat tinggi begitu.
Kebencianmu tanpa data dan fakta, saya berharap sebenarnya kamu bisa mengkritik PKS minimal seperti saya mengkritik Jokowi, pakai data, pakai fakta, pakai konstruksi berpikir yang jelas.
Sikapmu membabi buta, tidak ada nilai ilmiah sama sekali, kamu bergerak full atas dorongan nafsu syhawat dan amarah ibarat tentara salib yang gak pernah pulang dari medan perang dan gak mendapatkan kasih sayang istri.
Kebencianmu kepada PKS tidak memiliki bobot sama sekali, asal bunyi dan asal asalan, patut dipertanyakan untuk siapa kamu bekerja, yang jelas akal sehatmu saat ini telah tergadai.
Amarahmu kepada PKS memuncak hebat, tapi sayang, semakin kamu emosi tanpa bukti yang logis, semakin terlihat kebodohanmu yang tidak tanggung tanggung.
Saya tidak peduli kamu syiah atau kamu siapa, jujur saja, orang syiah yang waras seperti Haidar Bagir lebih saya hargai daripada model kampungan seperti anda.
Haidar Bagir berapapun dia punya perbedaan pendapat dengan lawannnya, dia masih punya rasa malu dan ilmu, dan saya selalu fair menghargai semua orang yang masih memakai akal, tapi sayang, kamu tidak punya itu sama sekali.
Uban dikepalamu rupanya tidak membuat kamu taubat dan bercermin, kamu mengaku aktivis tapi semua ruang ilmiah kamu tutup dengan amarah, minatmu terhadap kewarasan mungkin sudah nol, memilih dungu dalam kebencian.
Gerakan abal-abal yang kamu gagas untuk membubarkan PKS adalah nafsu buta minim akal sehat, fungsi dengkulmu lebih dominan daripada akal yang mahal.
Tanpa bisa membuktikan semua tuduhanmu kepada PKS lalu kamu masih terus pede dengan cita citamu membubarkan PKS, kamu akan gagal dengan semua kebodohanmu.
Kenapa gak kamu ajak orang lain untuk membubarkan partai sarang koruptor, atau partai partai politik sarang micin yang lain, kenapa fokusmu ke PKS? Logikamu benar benar rusak dan jumpalitan.
Daripada kamu kumpulkan orang lain lalu kamu hasut mereka untuk mendukung kedunguanmu dan cita citamu.
Akan lebih baik dan jantan jika kamu ajak mereka mendirikan sebuah partai politik dengan teman temanmu sebagai lawan PKS, tapi sayang, isi kepalamu mentok karena karat hatimu sudah sangat parah.
Kamu lupa, kamu hidup di negara demokrasi dengan payung hukum yang jelas, sepertinya kamu gak sadar bahwa kamu sedang hidup di Indonesia, ini negara demokrasi dengan iklim yang teduh, logikamu lebih parah daripada yang hidup di hutan manggrove.
PKS adalah partai resmi, legal hukum, legal formal, disahkan di kementerian, diakui oleh negara, lalu apa apa alasanmu mau membubafkan sebuah partai, apakah kamu pernah ikut pemilu? Berapa biji manusia yang pernah memilihmu di kotak suara? Nol.
Sikapmu sangat memalukan, yang lebih memalukan lagi, kamu mengajak orang lain untuk ikut sinting demi nafsu amarahmu, sudah gak zamannya lagi pamer kebodohan di masa millenial begini kecuali orang itu benar-benar bodoh stadium 8.
Semoga kamu kembali waras, atau kalau kamu gak mampu hidup dengan akal sehat, lebih baik kamu berhenti mengaku tokoh dan aktivis, kasihan orang sehat jadi tercemar dengan narasi omong kosongmu.
Jadilah warga negara yang waras yang tidak menebar virus di mana-mana. Segera siuman dan segeralah hijrah dari kolam super butek itu menuju cahaya.
***
TZU, Aktivis Waras.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews