Bapak Saya Tak Mungkin Membelikan Perlengkapan Panahan Itu

Senin, 9 Juli 2018 | 09:59 WIB
0
467
Bapak Saya Tak Mungkin Membelikan Perlengkapan Panahan Itu

Sewaktu kecil di Solo, rumah saya dekat Lapangan Manahan. Tiap hari saya melewati lapangan itu, melihat orang latihan memanah. Tapi saya tidak bisa ikut latihan, bapak saya tak mungkin membelikan perlengkapan panahan itu.

Baru lebih setahun yang lalu saya akhirnya bisa latihan memanah. Itu impian saya sejak kecil.

Bahkan pada awal 2017, saya ambil bagian di kejuaraan panahan, pada nomor eksekutif melawan 30 peserta.

Deg-degan juga dilihat banyak orang. Apalagi, lawan tandingnya atlet-atlet berprestasi, di antaranya adalah tiga srikandi panahan Indonesia.

Alhamdulillah, saya masih dapat nilai. Sedikit-sedikit.

Kisah ini saya ceritakan saat bertemu dengan komunitas pemanah, klub-klub pemanah, anak-anak yang jago-jago memanah di halaman belakang Istana Bogor, kemarin sore. Terutama untuk bibit-bibit muda agar semakin bersemangat untuk berlatih.

***