Ini rocker kayak bola bekel. Di atas pentas, dengan celana dan jaket kulit hitam berukuran ketat dan sepatu boot hitam, dia bergaya tak ada matinya. Energinya berlebih kayak pakai baterai Energizer. Suaranya jangan ditanya. Vokal serak paraunya juara, satu yang terbaik di antara banyak penyanyi rock lainnya.
Ia anak kolong. Kalau tak salah bapaknya tentara. Tak ada takutnya. Berperawakan kecil tapi nyalinya gede. Sempat jadi preman. Nakal, suka keluyuran, dari satu pesta ke pesta lainnya.
Dalam satu kesempatan saya pernah mengejarnya untuk satu tulisan di majalah tempat saya bekerja. Ia lagi belajar diving, menyelam, di satu kolam renang di TMII. Di luar panggung, memang, ia suka aktivitas olahraga petualangan.
Saat mampir ke kantor redaksi untuk wawancara dan pemotretan, rocker murah senyum dan suka pakai sepatu boot ini bikin surprised nyanyi dua lagu hits-nya, "Ada Kamu" dan "Hanya Satu Kata", lengkap dengan aksi panggung. Kami semua merasa terhibur saat itu.
Setelah itu ia berubah haluan. 180 derajat. Dunia gemerlap ditinggalkannya. Pakaian ala rocker ditanggalkannya. Ia memilih jalan dakwah dan berganti pakai jubah. Hidupnya melulu untuk siar agama.
Malam ini saya dapat kabar ia pergi untuk selama-lamanya. Kepergian yang terasa mendadak karena setahu saya belakangan ini ia terlihat aktif dalam berbagai demo berbau politik.
Di mata saya ia tetap sebagai seorang penghibur sejati. Seorang rocker sejati yang hingga saat ini tak ada yang dapat menyamai.
Selamat jalan, Hari Moekti. Beristirahatlah dalam damai di surga-Nya....
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews