Presiden Jokowi memuji dan memberikan apresiasi kepada menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan sebutan Daendels. Pujian ini merupakan yang kedua kalinya untuk menteri Basuki Hadimuljono.
Pujian Presiden Jokowi ini usai meresmikan jalan Tol Gempol-Pasuruan seksi 2 Rembang-Pasuruan. Jokowi mengenalkan Daendels versi indonesia kepada para wartawan. Daendels yang dimaksud tak lain-tak bukan yaitu Menteri Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Kenapa disebut Daendels? Karena Kementerian Pekerjaan Umum mempunyai tugas membangun infrastruktur jalan Tol dari Merak sampai Banyuwangi dengan panjang 1.000 km lebih.
Sedangkan Daendels adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang memerintahkan pembangunan jalan dari Anyer (Banten) sampai Panarukan (Jawa Timur).
Memang di era Presiden Jokowi pembangunan infrastruktur dikebut di seluruh Indonesia, tidak hanya di pulau Jawa, tetapi merata, dari Aceh hingga Papua.
Bukan hanya jalan Tol saja, tetapi jalan non Tol juga dibangun seperti trans Papua, Trans Kalimatan dan Trans Sulawesi atau provinsi lainnya.
Untuk pulau Jawa diperkirakan jalan Tol sudah tersambung sampai Banyuwangi pada tahun 2019. Sedangkan Sumatera juga mulai tersambung antarprovinsi dan masih dalam proses pembangunan.
Tentu dengan tersambungnya jalan Tol di pulau Jawa atau Sumetra akan mengurangi biaya logisik dan memperlacar arus distribusi barang. Dan bisa menggerakkan ekonomi secara nasional. Hanya memang dampak dari pembangunan ini tidak bisa langsung dirasakan langsung setellah jalan Tol jadi. Tetapi minimal tiga tahun setelah jalan diresmikan atau di operasikan baru akan kelihatan hasilnya.
Dan semua pembangunan infrastruktur baik jalan Tol atau non Tol dikomandani Kementerian PUPR Basuki Hadimuljono. Tugas kementerian ini sangat banyak,bukan hanya jalan Tol atau non Tol,tetapi jembatan, pelabuhan, waduk dan perumahan. Praktis menteri Basuki ini seorang menteri yang banyak di lapangan dan berpanas-panas. Mengecek jalan dari provinsi pindah ke provinsi lainnya adalah tugasnya.
Karena pembangunan yang sifatnya fisik dan bisa dirasakan dan dilihat, maka kementerian PUPR ini sering mendapat keluhan, komplain sekaligus pujian dari masyarakat.
Masayrakat kita itu 'kan masyarakat paling aneh di dunia, ada saja komentarnya; baik yang komentar negatif atau positif. Seperti jalanan rusak dan berkelok: jalan kok rusak dan banyak kelokannya,j adi penyebab kecelakaan.
Dibangun jalan yang mulus dan lurus, komentar lagi: jalannya terlalu lurus dan mulus dan jadi penyebab kecelakaan, padahal karena ngebut dan kurang hati-hati.
Di bangun jalan tol biar lancar distribusi barang atau kalau mudik biar lancar, komentar lagi: bangun jalan tol kok di jalan yang sepi dan tidak ada dampak pengaruh ekonomi bagi masyarakat, percuma dan tidak ada gunanya. Jalan Tol hanya untuk orang kaya dan tidak memihak rakyat kecil.
Di bangun jalan di dalam kota, komentar lagi: bangun jalan kenapa tidak dulu-dulu, bikin macet dan debu saja.
Koplak, yo!?
Itulah gambaran masyarakat kita kalau berkomentar mengenai jalan raya. Dikasih jalan rusak dan mulus tetep saja kecelakaan.
Kembali ke menteri Basuki Hadimuljono.
Mungkin satu-satunya menteri yang wajahnya ndeso dan santai atau tidak tegang sekalipun tugas dan target sangat berat, tetapi tetap santai. Untuk menghilangkan stress karena pekerjaan kadang bermain band sebagai obatnya.
Semua pekerjaan pembangunan infrastruktur sesuai target,baik yang infrastruktur baru atau infrastrukur yang mangkrak terus dilanjutkan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews