Sejak terbitnya Jurnal Ulumul Quran akhir thn 80an, saya adalah pembaca, pencinta dan penikmat jurnal yang sering disingkat Jurnal UQ itu. Saya, mewakili perasaan kelompok Muslim modernis, merasa sangat bangga dan bersyukur hadirnya jurnal bermutu di kalangan umat Islam dan itu adalah buah tangan kreatif M. Dawam Rahardjo, pemikir Muslim Indonesia yang penulis prolifik itu.
Sebagai pencinta, saat itu saya kaget melihat edisi Jurnal UQ lengkap berada di Lt. 4 rak Menzies Library, ANU Canberra tahun 1998. Ada satu topik menarik tulisan di UQ yang selalu saya ikuti yaitu topik Islamisasi ilmu.
Ketika saya bongkar edisi lengkap di Menzies itu, saya cukup terbelalak dan senang, topik Islamisasi ilmu di UQ itu lengkap dari pembahasan teoritis filosofis hingga contoh-contoh konkrit Islamisasi ilmu yang dikerjakan para ilmuwan Muslim Indonesia, dari fisika quantum hingga sosiologi, antropologi dan manajemen Islami.
Saya telusuri semua tulisan itu dan terbersit sebuah ide: ini harus dibukukan terpisah sebagai respon Ilmuwan Muslim Indonesia atas gagasan Islamisasi Ismail Al Faruqi.
Pulang ke Indonesia tahun 1999, saya kerjakan ide itu, saya kumpulkan, edit dan susun. Akhirnya, jadilah sebuah buku bunga rampai pertama dan lengkap di tentang respon ilmuwan Muslim Indonesia atas Islamisasi ilmu dan perdebatannya.
Ketika naskah buku itu saya bawa ke Mas Dawam, beliau senang sekali dan antusias menebitkannya. Kebetulan saat itu akan ulang tahun IIIT di Indonesia yang dikoordinatori oleh Dawam sendiri. Akhirnya, terbitlah buku pertama saya ini tahun 2000 dengan kerjasama 4 penerbit sekaligus: IIIT, LSAF, Cidesinso dan IRIS Bandung.
Inilah satu-satunya buku yang lengkap merekam pemikiran-pemikiran ilmuwan Muslim Indonesia tentang gagasan besar islamisasi Ilmu. Diberi kata pengantar oleh Dawam sendiri. Buku ini sudah banyak diminta oleh beberapa kalangan yang tertarik oleh proyek jihad islamisasi ilmu.
Sayang, administrasi dan kerjasama penerbitan buku ini tidak jelas hingga sekarang. Tak ada laporan, tak ada royalti dan tak jelas bagaimana perjanjiannya. Saya inginnya buku ini diterbitkan kembali dalam edisi baru untuk sumbangsih pemikiran Islam Indonesia. Naskahnya masih ada di komputer saya. Penerbit yang berminat, manggaaa ....
Terima kasih Mas Dawan. Jurnal UQ adalah sumbangsih paling seksi, menggairahkan dan paling indah anda kepada pencerdasan Islam Indonesia. Selamat jalan, semoga engkau mendapat curahan rahmat-Nya dalam keabadian.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews