Apa itu tabayyun, pengertian tabayyun dibedakan menjadi dua, yaitu pengertian secara bahasa dan istilah. Secara bahasa tabayyun adalah mencari kejelasan tentang sesuatu hingga jelas dan benar keadaan sesungguhnya.
Sementara secara istilah tabayyun adalah meneliti dan menyeleksi suatu berita, tidak secara tergesa-gesa dalam memutuskan suatu permasalahan baik dalam perkara hukum, kebijakan dan sebagainya hingga sampai jelas benar permasalahnnya, sehingga tidak ada pihak yang merasa terdzolimi atau tersakiti. Atau sederhananya, cross check validitas informasi.
Mengkritisi pemerintah saat ini sesungguhnya mudah dengan tabayyun. Netizen ramai teriak BBM naik, kita cukup di browsing berita online, ada tidak pengumuman kenaikan tersebut, akan lebih kongkrit investigasi langsung ke pom bahan bakar minyak, apakah benar naik.
Jika benar naik, artinya informasi tersebut valid dan sudah menjalankan fungsi tabbayun. Lalu hadapkan pada janji kampanye, jika bertolak belakang dengan janji maka kritislah/bersuaralah sekeras-kerasnya karena punya dasar. Dan masih banyak beberapa issue yang bisa dikritisi.
Mengkritisi Pemprov DKI terkait air tinja diolah jadi air bersih dan pohon plastik, dengan mengatakan Pemrov DKI saat ini melakukan tindakan ceroboh bahkan bodoh. Peran tabayyun harusnya dijalankan juga. Setelah dibuka secara gamblang, ternyata pengolahan air tinja dimulai dari Ahok dan terbukti ada rekamanannya.
Lalu mengenai pohon plastik ternyata sudah ada sejak 2017 yang notabene kebijakan Ahok, dan terbukti dari informasi lelang 2017. Ini sama saja mereka menepuk air di danau terciprat muka sendiri. Justru dengungan tabayyun tidak mereka jalankan.
Dari sini kita bisa melihat pola kekejian narasi politik dibungkus agama yang dilakukan pendukung pemerintah saat ini. Mereka mensyiarkan agar selalu tabbayun, namun mereka sendiri tidak menjalankan peran tabayyun.
Akhirnya dapat disimpulkan, tabayyun versi mereka hanyalah kamuflase narasi agama untuk tujuan pembenaran politik. Jabaran di atas menimbulkan pertanyaannya, siapa yang memainkan issue agama demi kepentingan politik saat ini?
***
.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews