Menanggapi isu Perselingkuhannya dengan salah seorang Kader Gerindra, Fadli Zon sangat berang. Dengan pedenya FZ berani bilang bahwa isu perselingkuhannya adalah rekayasa lawan politiknya, itu adalah upaya untuk membungkamnya, karena FZ kerap memgkritik pemerintah. Hebatnya lagi FZ bilang bahwa itu adalah cara yang dilakukan PKI.
Mari sama-sama kita urai siapa yang disasar FZ sebagai pihak yang dianggapnya ingin membunuh karakternya menggunakan pola yang biasa digunakan PKI. Pertama FZ menganggap bahwa pihak pemerintah yang berusaha untuk membungkamnya. Pertanyaannya adalah, seberapa pentingkah pemerintah ingin membunuh karakter FZ?
Siapa dan dalam posisi apa FZ sehingga pemerintah punya kepentingan membunuh karakter FZ? Seberapa hebat posisi FZ sehingga pemerintah ingin menghabisi FZ? Terus keuntungan apa yang didapat pihak pemerintah ingin membunuh karakter FZ?
Dasar pemikiran FZ bahwa pemerintah sebagai lawan politiknya adalah, FZ menyebutkan kalau dia dibungkam dengan isu perselingkuhan itu karena dia sering mengkritik pemerintah. Pertanyaan selanjutnya adalah apa salahnya kalau pemerintah dikritik, selama kritik tersebut bersifat konstruktif? Kalau pemerintah yang disasar oleh FZ sebagai pihak yang mengelola isu tersebut, itu artinya pemerintah menggunakan cara-cara PKI, seperti yang dituduhkannya.
Bagaimana seandainya jika isu tersebut bukan dari pihak pemerintah yang memainkannya, bukankah tuduhan tersebut bisa dituntut secara hukum?
Sebetulnya sangat mudah melawan isu yang tidak jelas tersebut, cukup belajar dari Presiden Jokowi.
Benar seperti yang dikatakan Ruhut Sitompul, FZ perlu belajar dari Presiden Jokowi dalam menghadapi fitnah, tidak pernah pusing dengan semua fitnah, terus bekerja memberikan bukti kerja nyata, tanpa pernah terusik dengan segala fitnah yang menderanya.
Kedua, terlalu to the point jika FZ menganggap lawan politiknya adalah pihak pemerintah. Apakah serendah itu pemerintah, sehingga isu yang dimainkan cuma skandal perselingkuhan? Lantas Perselingkuhan sekelasa apa yang dihadapi FZ? Seberapa pentingkah teman selingkuhnya FZ sehingga pemerintah perlu mem-blowup kasus tersebut? Ya cemenlah Pemerintah kalau cuma memainkan isu seperti itu.
Ada tiga Hal yang dikemukakan FZ yang terkesan mengada-ngada,
1. Dia menganggap karakternya sedang dibunuh lawan politiknya.
2. Lawan politiknya adalah pihak pemerintah, karena dia sering kritik pemerintah.
3. Cara yang digunakan lawan politiknya dalam membunuh karakternya adalah cara PKI.
Tiga poin ini cukup pedas tuduhannya, terlebih yang dianggap lawan politiknya adalah pemerintah, anggapan itu cuma didasari karena dia sering kritik pemerintah.
[irp posts="16051" name="Fadli Zon, Fahri Hamzah dan Suara Sunyi DPR"]
Tuduhan ini sangat keji kalau betul yang disasar adalah pemerintah. Tuduhan ini sangat merendahkan wibawa pemerintah, hanya untuk meninggikan dirinya sendiri. Bagaimana kalau seandainya isu tersebut benar terjadi, apakah FZ mau minta maaf pada pemerintah.?
Kalau dipikir-pikir, cara-cara seperti itu juga yang sering dihadapi Jokowi. Berbagai fithah yang dihadapi nya persis sama dengan cara-cara yang dihadapi FZ. Apakah fitnah yang dihadapi Presiden Jokowi tersebut juga adalah fitnah cara PKI?
Lantas, pihak mana yang pantas kita sebutkan menggunakan cara-cara PKI?
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews