Politik Arah Baru Indonesia bukanlah tema kecil, butuh naik beberapa level dalam tangga intelektualitas para kader Islam politik agar bisa memahaminya dengan baik.
Maklum saja, 92% muslim di dunia belum melek politik, dan hanya 8% saja dari mereka yang sudah memahami dengan baik tema tema politik secara komprehensif.
Arah Baru Indonesia itu tema besar, tema yang lahir setelah masa masa Nahdhah (Kebangkitan) pertama dan masa masa Nakhbah (bencana) di dalam dunia Arab dan Kawasan Teluk.
Narasi Arah Baru Indonesia adalah ruang padat gagasan yang telah terbukti mampu menjadikan negara ketiga mayoritas muslim di di dunia terbang menjadi negara negara maju dan kuat saat ini seperti Turki-Qatar diikuti oleh Maroko-Tunisia dan yang terkhir fajar itu muncul di Malaysia.
Arah Baru Indonesia adalah manusia gelombang ketiga dengan kualitas dan mental yang lebih baik dari 2 era sebelumnya (Era 1918-1967 dan Era Defitisme Arab 1967-1990).
Manusia-manusia model Anis Matta yang mengusung gagasan Arah Baru Indonesia tidaklah dipersiapkan hanya untuk menghadapi pemilu.
Tapi manusia tipikal begitu dipersiapkan untuk mengemban beban sejarah, dia bukan di-create untuk menghadapi Pilkada dan Bicara teknis Politik, tapi dia bermain di ranah lebih luas bernama "Ruang Narasi" dan ideologi.
Ruang inilah yang pernah dihuni oleh Sayyid Quthb, Al Banna, Al Qardhawi, Al Gazali, An Nadawi, Omar Abdurrahman, Al Maududi, dkk dari kalangan kanan.
Dan kalau di kalangan kiri Islam, Ruang ini pernah dihuni oleh Sadeq Jalal Azm, Abid Al Jabiri, Abdullah Laroui, Hisyam Syarabi, Qassim Amin, Hassan Hanafi, dan Arkoun dari Maghrib.
Manusia gelombang ketiga dalam Islam politik Arah Baru Indonesia secara struktur pemikirannya tidak selamanya harus bergantung kepada institusi dan lembaga.
Karena tidak semua intelektual dunia arab memiliki lembaga resmi tempat mereka berkarya, hanya Al Banna yang berhasil mendirikan basis organisasi, sedangkan selain Al Banna, banyak mereka yang independen, karena memang ranah mereka adalah narasi bukan sekedar bicara kursi.
Manusia gelombang ketiga dalam Narasi Arah Baru Indonesia juga tidak menyibukkan diri dengan debat debat kusir, baik melawan sesama islam apalagi disibukkan melawan sesama teman seperjuangan.
Ranah narasi ini adalah pandangan futuristik ke depan, bacaan zaman, dan analisa peradaban dengan makna yang lebih luas untuk kepentingan setiap jengkal tanah air muslim di seluruh dunia.
Arah Baru Indonesia adalah manusia manusia yang menitikberatkan pemikiran rasional agar lebih dominan daripada emosi, entitas Islam politik ini memenangkan intelektualitasnya diatas nalar kecil sederhana yang sering menjebak dalam pola pikir destruktif seperti kata ilmuwan politik David Bohm.
Arah Baru Indonesia adalah tafsiran Islam politik era baru dunia islam yang otoritatif dan orisinil saat ini, yang telah keluar dari ruang sempit bernama fundamentalisme dan konservatifisme kanan yang telah lama gagal.
Manusia manusia Arah Baru Indonesia yang setipikal dengan Anis Matta juga dengan semua kader kader ideologi turunannya, adalah mereka mereka yang mampu membaca mazhab fikih politik 10 langkah lebih cepat daripada zaman dimana mereka hidup.
Anis Matta dan yang setipikal dengan dia juga semua stakeholder turunannya adalah ruh baru dalam jasad islam politik, yang dalam kalkulasi logika tempur adalah yang paling siap mengemban tugas tugas besar negara muslim terbesar di dunia yang kita sebut Indonesia.
[irp posts="15784" name="Aa Gym, Habib Rizieq, Ustad Abdul Somad, dan PKS"]
Mazhab Arah Baru Indonesia adalah mazhab politik baru dunia islam internasional yang salah satu gagasannya adalah anti tesis para intelektual arab yang pernah mennggugat legitimasi keabsahan kekhalifahan Turki Utsmani di paruh kedua abad 19.
Arah Baru Indonesia adalah urat nadi tambahan dalam struktur tubuh islam politik, yang akan membuat peredaran darah dalam sebuah jasad lebih lancar dan lebih sehat.
Mazhab Arah Baru Indonesia adalah gagasan Islam politik terbaik saat ini di dunia, dia adalah harapan baru bagi lembaran baru politik islam di 23 negara islam lain agar mampu bersaing dengan semua kekuatan politik yang ada di dunia di masa yang akan datang.
Arah Baru Indonesia sekali lagi adalah ujung panah paling tajam saat ini dari busur yang kuat, yang akan mengantarkan islam politik menuju sasaran utama nya yakni maqoshid syariah secara luas dalam rimba politik Islam, dia akan tampil sebagai isme yang memberikan semangat baru bagi peta jalan baru Islam politik di Indonesia khususnya dan masuk komunitas dunia umumnya.
***
Tengku Zulkifli Usman,
Analis GeoPolitik Dunia Islam Internasional, Jakarta.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews