Judul di atas mungkin terlalu mengada-ada, tetapi memang nyata, demikian adanya. Menaklukkan tiga pecatur bergelar Master Nasional (MN) secara berturut-turut di sebuah turnamen catur terbuka dengan skala nasional tentu bukan perkara gampang. Tidak berlebihan jika dua jempol teracung untuk Si Penakluk. Apalagi yang melakukannya adalah seorang gadis cilik yang baru berusia 10 tahun. Ini tentu lebih istimewa lagi, bukan?
Itulah yang dilakukan Samantha Edithso di Kejuaraan Catur Standar Tingkat Nasional Piala GM Utut Adianto (Kelompok Terbuka) yang sudah digelar sejak tanggal 8 Mei 2018 lalu di Majalengka, Jawa Barat.
Pada babak keenam, ketujuh dan kedelapan peraih dua emas di Asian Youth Chess Championships 2018 ini sukses menaklukkan masing-masing MN Endi Gunawan dari Jabar, MN Baharuddin asal Kaltim dan MN Anasrullah dari Bangka Belitung.
Sempat mendapat pairing maut bertemu dengan unggulan utama GM Susanto Megaranto di babak pertama dan kalah, tetapi peristiwa menyakitkan ini tidak lantas membuat Samantha patah semangat.
Ia dengan tenang bangkit dan memetik kemenangan demi kemenangan. Sekarang gadis itu telah membukukan 6 poin dari 8 babak.
Apakah raihan ini istimewa? Silakan bandingkan dengan perolehan dari pecatur putra FM Novendra Priasmoro yang baru mengemas 5½ poin setelah kalah dari pecatur Banten, Joni Samuel di babak kedelapan. FM ini Fide Master, yang berarti gelarnya lebih tinggi dari MN.
[irp posts="5560" name="Samantha Edithso, Calon Grand Master Termuda di Dunia dari Indonesia"]
Saat ditanya apakah lawannya Master nasional dari Bangka Belitung itu berat? Samantha menjawab dengan santai: "Lumayan!"
Pada babak terakhir sore ini Samantha kembali mendapat lawan yang kuat pecatur senior IM Irwanto Sadikin dari Jabar. IM adalah International Master, gelar yang lebih tinggi dari FM dan berada sedikit di bawah Grand Master (GM).
Apakah Samantha mampu membuat kejutan? Kita tunggu saja hasilnya.
Berikut jalannya partai Samantha Edithso (putih) saat melawan MN Anasrullah (hitam) yang dimenangkan Samantha lewat pembukaan Giuoco Piano;
1. e4 e5 2. Nf3 Nc6 3. Bc4 Bc5 4. c3 Nf6 5. d3 O-O 6. Bg5 h6 7. Bh4 Be7 8. O-O d6 9. h3 a6 10. b4 b5 11. Bxf6 Bxf6 12. Bd5 Bd7 13. Nbd2 Rb8 14. Qc2 Ne7 15. Bb3 g5 16. d4 Ng6 17. dxe5 dxe5 18. Rfd1 Qc8 19. Nf1 g4 20. Qd2 gxf3 21. Qxd7 fxg2 22. Ne3 Nf4 23. Nd5 Bg5 24. Nxf4 Bxf4 25. Qxc8 Rbxc8 26. Rd7 c5 27. Bd5 Bd2 28. Rd1 Bxc3 29. Bb7 Bd4 30. Bxc8 Rxc8 31. bxc5 Rxc5 32. Rd2 Rc6 33. Kxg2 Kg7 34. Rd3 Rc2 35. Rf3 Rxa2 36. Rfxf7+ Kg6 37. Rf5 b4 38. h4 h5
(Lihat diagram)
39. Rdf7 Rxf2+ 40. Rxf2 1-0
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews