Empat bulan lalu, Presiden Joko Widodo melantik empat orang sebagai pejabat tinggi Negara. Idrus Marham dilantik sebagai Menteri Sosial menggantikan Khofifah, Jenderal Pur Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal Pur Agum Gumelar sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan Marsdya TNI Yuyu Sutisna sebagai Kasau menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang kini menjabat sebagai Panglima TNI.
Penulis kali ini coba menganalisis Moeldoko , mantan Panglima TNI yang kini dipercaya sebagai Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Teten Masduki. Mengapa? Seperti biasa, kata "me" pada Siabidibame dalam informasi intelijen harus dijawab, kira-kira begitu. Mari kita bahas.
Kantor Staf Presiden RI
Kantor Staf Presiden Republik Indonesia adalah lembaga nonstruktural yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden, dipimpin oleh Kepala Staf Kepresidenan. Kantor Staf Presiden sebelumnya bernama Unit Staf Kepresidenan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 190 Tahun 2014 tentang Unit Kerja Kepresidenan namun dengan adanya perluasan fungsi Kepala Staf Kepresidenan, Unit Staf Kepresidenan berganti nama menjadi Kantor Staf Presiden. Dasar hukum pergantian nama tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 26 tahun 2015 tentang Kantor Staf Presiden yang disahkan Presiden pada tanggal 23 Februari 2015
Kantor Staf Presiden mempunyai tugas dan berfungsi dalam menyelenggarakan pemberian dukungan kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam melaksanakan pengendalian program-program prioritas nasional, komunikasi politik, dan pengelolaan isu strategis. Kantor Staf Presiden disahkan Presiden Jokowi pada tanggal 23 Februari 2015. Para pimpinan KSP sejak dibentuk adalah Jenderal (Pur) Luhut Binsar Panjaitan (31/12/2014-2/9/2015), Teten Masduki (2/9/2015-18/1/2017), Jenderal Purn Moeldoko (18/1/2018-Sekarang).
Kalau ditilik, Kantor Staf Presiden RI ini mirip dengan Kantor Eksekutif Presiden Amerika Serikat yang dipimpin oleh Kepala Staf Gedung Putih (The White House Chief of Staff ). Kepala Staf Gedung Putih adalah anggota tertinggi dari Kantor Eksekutif Presiden Amerika Serikat, seorang pembantu senior presiden. Chief of Staff ini melakukan hal-hal yang sebelumnya dilakukan oleh sekretaris pribadi Presiden. Saat ini John F. Kelly ditunjuk Presiden Donals Trump menjadi Kepala Staf Gedung Putih sejak bulan Juli 2017.
John Francis Kelly (lahir 11 Mei 1950) adalah seorang pensiunan Jenderal Marinir Amerika Serikat. Dia adalah Kepala Staf Gedung Putih yang ke-28 menjabat sejak 31 Juli 2017. Kelly pernah menjabat sebagai Secretary (menteri) Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (Homeland Security) ke-5 dan mantan komandan Komando Selatan Amerika Serikat (USSOUTHCOM). Jabatan terakhirnya sebagai the Commanding General of the Multi-National Force—West in Iraq dari Februari 2008 sampai Februari 2009, dan kemudian menjabat sebagai the Commander of Marine Forces Reserve and Marine Forces North pada bulan Oktober 2009
Kita di Indonesia jarang mendengar greget dari KSP di bawah Teten Masduki, karena mungkin tugasnya lebih khusus sebagai inner circle dari Presiden Jokowi. Nah mengapa Moeldoko diangkat mengganti Teten?
Film Designated Survivor
Film serial TV ABC ini menarik untuk dilihat, di mana peran seorang Kepala Staf yang membantu Presiden AS diperlihatkan. Jelas ABC tidak asal membuat film ini, sudah melalui proses penelitian. Kalau asal-asalan pasti akan ditertawakan publik di AS. Designated Survivor adalah serial televisi drama politik Amerika, dengan genre political thriller, political drama dan the conspiracy thriller yang dibuat oleh David Guggenheim, dengan bintang utama Kiefer Sutherland. Episode pertama ditayangkan perdana pada tanggal 21 September 2016, Serial ini diperbarui untuk episode kedua pada tanggal 11 Mei 2017, yang ditayangkan perdana pada tanggal 27 September 2017.
Kiefer Sutherland sebagai Thomas "Tom" Kirkman yang menjabat sebagai Menteri Perumahan dan Pengembangan Kota, kemudian dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat setelah terjadinya serangan teroris berupa pemboman yang mengakibatkan Presiden AS dan demikian banyak pembantunya tewas. Natascha McElhone sebagai Alexandra "Alex" Kirkman istri Tom yang setia dan mantan pengacara imigrasi, mendampingi sang presiden.
Adan Canto yang memerankan Aaron Shore sebagai Wakil Kepala Staf Gedung Putih, kemudian diangkat menjadi Kepala Staf setelah pemboman, dia mengundurkan diri setelah diinterogasi terkait serangan tersebut. Canto kemudian bekerja sebagai ajudan Ketua DPR Kimble Hookstraten sebelum kembali ke Gedung Putih sebagai Penasihat Keamanan Nasional Tom.
Italia Ricci sebagai Emily Rhodes, sekretaris Tom saat menjabat sebagai Sekretaris Perumahan dan Perkotaan, menjadi Penasihat Khususnya dan, setelah Shore mengundurkan diri diangkat sebagai Kepala Stafnya. Jadi Kalau kita lihat pada gambaran serial itu di Amerika, maka peran Aaron Shore yang digantikan oleh Emily Rhodes demikian besar dan dominan, apakah demikian di Indonesia?
Analisis
Pada Designated Survivor, diperlihatkan demikian besar dan berpengaruhnya Kepala Staf (COS) yang membantu presiden, dimana pejabat tersebut sangat berperan dalam pengambilan keputusan dari presiden. Nah, kini Moeldoko menduduki jabatan serupa yaitu pemberian dukungan kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam melaksanakan pengendalian program-program prioritas nasional, komunikasi politik, dan pengelolaan isu strategis.
Pertanyaannya, mengapa Moeldoko diangkat mengganti Teten?
Jenderal TNI (Purn.) Dr. Moeldoko, S.IP yang dilahirkan di Kediri, Jawa Timur, 8 Juli 1957 (kini berusia 60 tahun) adalah tokoh militer Indonesia, mantan Panglima TNI sejak 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat sejak 20 Mei 2013 hingga 30 Agustus 2013. Moeldoko merupakan alumnus Akabri Darat tahun 1981 lulusan terbaik, peraih Bintang Adhi Makayasa.
Moeldoko kini juga masih menjabat sebagai Ketua Umum HKTI. Dengan pengalaman jabatannya dan juga pernah bertugas di Lemhannas, peraih Adhi Makayasa, menurut penulis, Moeldoko akan mampu dalam mengemban amanahnya. Namanya muncul setelah Moeldoko memberikan sambutan mewakili keluarga Jokowi pada acara pernikahan putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu dan pasangannya Bobby Nasution.
[irp posts="9900" name="Moeldoko kepada Milenial, Jangan Lelah Produksi Konten Positif!""]
Nah, menjawab pertanyaan mengapa, nampaknya presiden membutuhkan sosok yang mumpuni sebagai pengelola isu strategis, sekaligus sebagai filter dalam era pemerintahannya. Kondisi penerapan demokrasi, pengaruh luar geopolitik, baik berupa ancaman maupun tekanan diplomasi membutuhkan sosok yang day by day terus mendampingi presiden dan faham dengan perkembangan geopolitik. Presiden Donald Trump juga menunjuk Jenderal Marinir Kelly sebagai orang terdekat yang terpercaya, nampaknya kini Moeldoko yang purn TNI berkelas itu juga menjadi kepercayaan Jokowi.
Menurut penulis, Presiden Jokowi telah membaca potensi kerawanan ancaman terhadap stabilitas politik, ekonomi dan keamanan menuju ke pemilu dan pilpres 2019 yang didahului pilkada serentak Juni 2018 (sampel kecil mengapa beras mendadak langka, harganya naik dan akan import? Kalau keliru membacanya jelas membahayakan). Oleh karena itu dibutuhkan perkuatan counter issue dengan memasukan Moeldoko dan jago tua Agum Gumelar untuk mengelola isu-isu strategis yang membahayakan bangsa dan negara Indonesia.
Dari sisi Pertahanan Keamanan, posisi terpercaya sudah dijabat oleh Jenderal Pur Ryamizard Ryacudu, Marsekal TNI Hadi Tjahyanto dan Jenderal Pol Tito Karnavian demikian erat. Sebagai penutup penulis selalu berdoa (the worst condition), semoga Bangsa Indonesia selamat dalam menuju cita-cita mulianya, tercapainya masyarakat adil dan makmur, gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto rahardjo. Aamiin....
***
Marsda Pur Prayitno Ramelan, Analis Intelijen, www.ramalanintelijen.net
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews