Persaingan ketat di lapangan untuk saling dukung terjadi antara Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto dengan Saifullah Yusuf alias Gus Ipul – Puti Guntur Soekarno dalam usaha berebut dukungan. Kali ini dukungan pada Khofifah – Emil menguat.
Saat Khofifah blusukan di Pasar Wiyung, Surabaya, Senin (16/4/2018), misalnya. Dukungan tak terduga diterima Cagub Jatim Khofifah dari kader PDIP sembari menunjukkan KTA atas nama Maranata itu. Maranata mendukung Khofifah bukan tanpa dasar.
Menurutnya, program Khofifah selama menjadi Menteri Sosial sudah banyak berguna untuk masyarakat. Salah satunya yang paling dirasakan adalah Program Keluarga Harapan (PKH). “Jatim ini perlu figur seperti beliau,” ujar Maranata kepada wartawan.
“Programnya sudah ada yang jalan. Seperti PKH, sudah ada yang merasakan manfaatnya,” lanjut Maranata di Pasar Wiyung. Bahkan, ia menyatakan akan mati-matian membantu pemenangan paslon Khofifah – Emil pada gelaran Pilkada Jatim 2018.
Sebelumnya, Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), Relawan Pro Jokowi (Projo), dan Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunn (JPKP) yang juga berbasis dari loyalis Jokowi, memperkuat jajaran relawan yang berkomitmen menyukseskan Khofifah menjadi gubernur.
Menurut Ketua DPW JPKP Jatim Agung Darutomo, pernyataan sikap sekaligus deklarasi dukungan ini diberikan atas arahan dari pengurus pusat DPP JPKP yang secara khusus memberikan arahan untuk memberikan dukungan untuk Khofifah.
“Dukungan yang kami berikan untuk Bu Khofifah secara fisik dan moral. Ini adalah hasil diskusi dan arahan dari DPP JPKP agar kami dari DPW Jatim mendukung Ibu Khofifah,” ucap Agung, seperti dikutip Tribunnews.com.
Ada sejumlah alasan yang dijadikan sebab mengapa harus mendukung Khofifah. Pertama adalah JPKP sudah lama dan sering bersinergi dengan Khofifah selama Khofifah masih menjabat sebagai Menteri Sosial.
Masalah kemiskinan, kontrol program pembangunan yang ditangani JPKP dan pengaduan masalah dari masyarakat sama dengan yang dikerjakan Khofiah.
Agung berharap, “Saat menjadi gubernur, Bu Khofifah bisa mengurangi angka kemiskinan Jatim. Ini sejalan dengan konsep kami yang ingin mengawal pembangunan dan program nawa cita Pak Jokowi,” lanjut Agung.
Dukungan fisik yang akan diberikan JPKP untuk menyukseskan Khofifah menjadi gubernur adalah dengan mengkoordinasikan jaringan JPKP di 38 kabupaten-kota di Jatim.
“Strategi kami adalah menyatukan visi untuk bisa menyukseskan Bu Khofifah. Kami juga akan koordinasi dengan Bara JP dan Projo, yang sudah terlebih dadulu mendeklarasikan dukungan,” tegas Agung.
Bagi Khofifah, JPKP akan menjadi bagian dari penguatan pemenangan paslon Khofifah – Emil. “Sering sekali saya turun ke lapangan menyapa masyarakat dengan ditemani oleh Bara JP dan Projo,” ungkap Khofifah.
Menurutnya, kebersamaan Khofifah dengan “Barisan Jokowi” dalam berbagai kesempatam adalah bentuk bahwa keduanya berseiring untuk memberikan quick response sosial. “Hal ini juga sama dengan yang dilakukan Pak Jokowi yang tidak bisa tahan ada rakyatnya yang sakit, yang kelaparan, dan seterusnya,” kata Khofifah.
Ia mengatakan, ada wilayah yang harus ia sapa. Titik kunjungan yang dikunjungi Khofifah dikatakannya tidak harus tempat yang besar yang memiliki dampak suara yang besar. Namun ia ingin meratakan penyapaan agar bisa memberikan pemerataan kehadiran pemerintah.
“Ini sama dengan apa yang dilakukan Pak Jokowi bahwa titik kampanye yang dilakukan adalah di Papua, di sana tidak banyak memberikan persentase suara, namun yang beliau tekankan adalah memberikan pemerataan perhatian,” kata Khofifah.
Dengan nawa Bhakti Satya yang dicanangkan Khofifah – Emil, pihaknya bertekad untuk bisa mengurangi kemiskinan dan ketimpangan sosial. Menurutnya, saat ini dikatakan kemiskinan di kota hanya 7 persen. Sedangkan di pedesaan dua kali lipatnya, yaitu sampai 14 persen.
Dukungan Putra Bung Tomo
Dukungan Khofitah juga datang dari Putra Pejuang Kemerdekaan 1945 Bung Tomo, yakni Bambang Sulistomo. Ia memberikan dukungan kepada Khofifah pada Pilkada Jatim 2018, 27 Juni 2018 mendatang.
Dukungan tersebut disampaikan Bambang saat menjumpai Khofifah di Hotel Royal Senyiur, Prigen, Kabupaten Pasuruan. Minggu, (15/4/2018). Khofifah itu calon pemimpin Jatim yang layak terlihat secara alami dari ketulusan dan semangat perjuangannya untuk rakyat.
“Khofifah pekerja berat, perhatian dia pada musibah rakyat, bencana dan penderitaan-penderitaan rakyat itu sangat tinggi. Belum apa-apa kalau ada bencana dia datang duluan, itu yang saya lihat sangat berjuang pada orang miskin,” ujar Bambang.
Ia menilai, sosok Khofifah adalah tipe pemimpin yang semangat dan bekerja keras. Selain itu, Khofifah sangat perhatian pada masyarakat tanpa pandang bulu.
“Buat saya ini tipe pemimpin yang memang dibutuhkan untuk semua daerah, apalagi untuk Jatim. Jadi saya merasa Khofifah ini orang yang perhatiannya pada masyarakat sangat kuat sekali. Dan dia tidak membeda-bedakan masyarakat,” lanjutnya.
Menurutnya, perjuangan Khofifah untuk membangun Jatim supaya lebih maju dan sejahtera terlihat pada semangatnya yang sudah 3 kali menjadi Cagub Jatim. Tentu ketidakputusasaan itu pasti ada sesuatu yang Khofifah wujudkan untuk kebaikan Jatim ke depan.
“Khofifah sudah jadi menteri sosial, kenapa masih ingin mengabdi pada masyarakat Jatim, pasti ada sesuatu yang ingin dia wujudkan untuk rakyat Jatimwa Timur yang lebih baik. Jadi keteguhan dan keyakinan untuk menjadi Gubernur kuat sekali,” kata Bambang.
“Saya dan teman-teman di Jatim ingin memenangkan Ibu Khofifah. Ini sudah tiga kali dia menjadi cagub, tapi belum ditakdirkan. Semoga kali ini terpilih serta bisa mengayomi masyarakat kecil dan mengatasi kemiskinan masyarakat,” ungkap Bambang.
[irp posts="14257" name="Khofifah Unggul di Medsos dan Debat Publik Pertama"]
Terkait dukungan Putra Bung Tomo tersebut, Ketua Barisan Kawan Khofifah Emil – BKM Progo Harun Al Rasyid sangat bersyukur. “Saya mengenal Mas Bambang sudah lama. Mas Bambang mewarisi semangat juang ayahandanya,” katanya kepada Pepnews.com.
Keputusan mendukung Khofifah – Emil, lanjut Harun adalah cerminan sikap Mas Bambang, demikian panggilan akrab Bambang Sulistomo, yang konsisten ingin mewujudkan cita-cita para pendiri republik ini yang masih belum sepenuhnya terwujud.
“Utamanya masih belum meratanya upaya mensejahterakan masyakarat. Apalagi Jatim yang prestasi pencapaian laju pertumbuhan pembangunan yang melampai capaian nasional tesebut ternyata menyisakan disparitas yang tajam terutama di pedesaan Jatim,” tegasnya.
Menurut Wakil Ketua DPD Golkar Jatim itu, kegigihan Khofifah maju ketiga kalinya ini semata mata ingin mengikis kemiskinan, terutama di pedesaan secara signifikan melalui treatment khusus yang dirumuskan dalam Nawa Bhakti Satya.
Majunya Khofifah kali ketiga ini, jelas bukan karena ambisi, sebab kalau ambisi adalah ingin meraih jabatan yang lebih tinggi. Kalau turun jabatan (dari Menteri ke Gubenur) lebih karena keterpanggilan moral untuk membenahi Jatim lebih maju dan bermartabat.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews