Jadi, kira-kira, siapa yang bohong? Ratna Sarumpaet? Anies Baswedan? Ardi Yansyah, atau staf Dishub atau Pemda DKI? Setelah Kepala Dishub DKI Ardi Yansyah membantah pernyataan Ratna Sarumpaet, bahwa petugas lapangan yang menderek mobil Ratna Sarumpaet meminta maaf pada aktivis perjuangan demokrasi dan kemanusiaan itu?
Yang jelas, setelah Ardi Yansyah membantah pernyataan Ratna, si pejuang kemanusiaan itu mengklarifikasi pernyataannya. Bahwa ia hanya menduga mungkin si petugas minta maaf, tapi dia sudah bekoar di media. Lantas di mana Anies bohong? Ini juga dugaan, karena Anies bilang tidak menerima telpon dari Ratna.
Di video yang disebar netizen, soal penderekan mobil Ratna, jelas di akhir video terdengar dan terlihat Ratna berteriak, “Aku telpon Anies sekarang…” Menyebut nama Anies begitu saja, tanpa sebutan lainnya, menunjukkan tingkat keakraban. Dan bisa dipastikan, itu nomor hotline, langsung, ke Anies. Tapi kalau yang menerima staf-nya, apakah nomor pribadi atau hotline Anies dipegang staf atau ajudan?
Kini, staf yang menerima telpon itu, kata Anies, sedang dalam tindakan ‘didisiplinkan’. Di tuitannya, Anies bilang tidak menerima telpon dari Ratna Sarumpaet. Dan Anies menulis, semua harus dijalankan sesuai aturannya.
Aturannya, menurut Kadishub DKI Ardi Yansyah, mobil Ratna Sarumpaet melanggar hukum yang diberlakukan dalam hal itu.
Ada dua pasal yang dilanggar. Siapa yang melanggar? Tentu saja mobilnya Ratna, bukan Ratna. Maka yang diderek mobilnya, bukan Ratna yang diderek. Bisa tambah ngamuk dia.
Cerita selanjutnya, fakta yang tak bisa ditolak, terjadi pelanggaran hukum yang dilakukan mobil Ratna, yang notabene milik Ratna Sarumpaet. Sandiaga Uno, wagub DKI juga bilang, Ratna melanggar aturan. Fakta lainnya, mobil itu dalam waktu kurang dari satu jam, sudah dikirimkan balik ke rumah Ratna dengan aman dan damai.
Apa moral ceritanya? Jadilah pejuang demokrasi dan HAM!
Kalau ada calon gubernur, calon bupati, calon presiden, dukunglah. Kalau yang anda dukung menang, jangan takut jika melanggar aturan. Telpon penguasa yang anda dukung itu.
Jangan jadi rakyat kecil yang miskin dan bodoh, dan tak punya relasi. Ok?
Jangan lupa catat nomor HP-nya. Lumayan lho, menghemat Rp 500.000!
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews