Sergei Dibunuh Agen Inggris sebagai Alasan untuk Usir Diplomat Rusia?

Senin, 2 April 2018 | 13:48 WIB
0
813
Sergei Dibunuh Agen Inggris sebagai Alasan untuk Usir Diplomat Rusia?

Era perang dingin memang sudah berakhir antara Amerika dan Rusia. Tetapi kedua negara ini memang saling curiga satu sama lainnya, dan tensinya semakin panas. Apalagi setelah Rusia menyerang Ukraina yang sekarang menjadi sekutu Amerika.

Bahkan Rusia di bawah Presiden Vladimir Putin juga memperkuat persenjataan di perbatasan dengan Ukraina ini karena Amerika lewat NATO juga mengerahkan persenjataan dan tentara untuk membantu Ukraina.

Apalagi, di perang Suriah, antara Rusia dan Amerika juga berbeda pandangan dan berbeda siapa yang didukung. Rusia menjadi sekutu Presiden Suriah Bashar al Assad dan Amerika justru ingin menggulingkan atau melengserkan presiden Suriah Bashar al Assad.

Perlombaan senjata bagi kedua negara juga tak terhindarkan, seakan perang Suriah menjadi tempat uji coba senjata-senjata baru,bagi kedua negara tersebut.

Rusia sering kali membuka kedok atau borok Amerika di perang Suriah, bahkan sering kali saling tuduh dan tuding terkait kematian ribuan warga sipil. Amerika menuduh pemerintah Suriah dan sekutunya, yaitu Rusia menggunakan gas sarin atas kematian ribuan warga sipil. Sampe-sampe untuk memperkuat tuduhan itu dibuatlah film dokumenter, seolah-olah warga sipil terkena gas Sarin.

Tujuanya adalah Amerika dan sekutunya bisa mengambil tindakan militer bagi pemerintah Suriah, sekalipun tanpa persetujuan PBB. Tetapi propaganda ini selalu bisa ditepis dan digagalkan oleh pihak Rusia di Suriah.

Baru-baru ini di London, Inggris, agen ganda atau double agent, yaitu Sergie Skripal dan anaknya Yulia Skripal terpapar racun syaraf langka yang hanya bisa diproduksi oleh segelintir negara.

Sekedar informasi, Sergie Skripal dulunya agen Rusia, tetapi ia berkhianat atau membocorkan informasi ke pihak Inggris dan akhirnya divonis penjara. Tetapi Sergia Skripal dapat pembebasan karena ada pertukaran Agen Rusia yang ditangkap oleh Inggris di negaranya.

Setelah bebas, Sergie Skripal tinggal di Inggris dan mendapat perlindungan keamanan.

Sergia Skripal dan Yulia ditemukan tergeletak di mall, London, dan dibawa ke rumah sakit dalam keadaan kritis. Orang yang terkena racun syaraf langka ini akan mengalami kerusakan otak yang susah untuk disembuhkan.

Akibat peristiwa atau kejadian ini pihak keamanan Inggris menuduh atau mengklaim bahwa dalang dari kejadian ini adalah agen-agen Rusia. Karena pihak keamanan Inggris yakin yang bisa memproduksi racun syaraf langka tersebut salah satunya adalah Rusia.

Tentu pihak Rusia membantahnya dan tidak mengakui dari segala yang dituduhkan oleh Inggris.

Memang dalam dunia mata-mata atau intelijen susah untuk membuktikan tuduhan-tuduhan itu,apalagi di pengadilan karena yang melakukan adalah orang-orang yang sudah terlatih.

Dan akibat dari tuduhan atau klaim tersebut pemerintah Inggris mengusir 23 diplomat Rusia untuk segera meninggalkan London dalam waktu seminggu. Rusia juga tidak tinggal diam, membalas dengan mengusir diplomat Inggris yang ada di Moskow.

Tetapi rupanya usir-mengusir para diplomat Rusia ini juga merembet ke negara sekutu Inggris, yaitu Uni Eropa dan Amerika.

Ada 17 negara yang ikut-ikutan mengusir para diplomat Rusia, di antaranya Australia juga mengusir diplomat Rusia yang dituduh sebagai mata-mata. Ada dua diplomat yang diusir dari Autralia. Amerika juga mengusir 60 diplomat dari Rusia untuk segera minggat dari Amerika. Rusia juga membalas tindakan pengusiran diplomat yang dilakukan oleh Amerika. Hampir 150 diplomat Rusia yang diusir dari negara Uni Eropa, sekutu Inggris.

Tentu tindakan usir-mengusir ini akan meningkatkan ketenggangan dalam hubungan diplomatik dan akan memicu perang dingin. Amerika dan sekutunya kalau disuruh membuat tuduhan atau skenario untuk menjatuhkan negara lain memang ahlinya.

Soal peracunan kepada Sergie Skripal bisa jadi dilakukan oleh agen-agen Inggris sendiri dengan maksud dan tujuan untuk mengusir para diplomat Rusia. Nyatanya negara-negara sekutu langsung ikut menuruti perintah dari London untuk mengusir para diplomat Rusia, apalagi Amerika musuh dari Rusia juga ikut-ikutan mengusir diplomat Rusia.

Padahal yang konflik awalnya antara Rusia dan Inggris, tetapi Uni Eropa juga ikut-ikutan.

Inilah awal babak baru perang dingin. Amerika dan Uni Eropa ingin mengisolasi Rusia supaya terkucil dari Eropa dan Asia. Tetapi Rusia juga negara yang kuat persenjataannya, jadi tidak mudah untuk menekan Rusia.

***

Editor: Pepih Nugraha