Suasana batin dan hiruk pikuk politikus dari yang cap tikus sampai kelas kakap yang suka cuap-cuap makin ke mari makin memperlihatkan kualitasnya masing-masing. Perang billboard yang dimenangkan oleh ketum PKB lalu ketum PPP tak mau kehilangan gaya, cuma saja gayanya tak norak menyebut Cawapres, bisa saja test case mana tau bisa nyapres.
Prabowo calon kuat yang bakal ikut nyapres ketiga kalinya makin hari makin menjadi-jadi. Pidatonya yang meramal Indonesia akan bubar 2030 jadi menunjukkan dia makin pikun atau memang dibisiki Permadi yang meramal Jokowi berkali-kali tak satupun terbukti, zaman milenial tetap saja tak rasional. Bagaimana Capres yang begitu ambisius mau jadi presiden sebuah negeri yang bakal bubar?
Kita tau maksudnya kalau gak mau Indonesia bubar harus milih Prabowo, terlalu murah caranya, kayak iklan mama lemon beberapa tetes bisa mencuci piring sekamar.
Kehadiran Tuhan makin seksi, DIA tunjukkan secara perlahan tapi pasti bahwa DIA yang mempunyai kerajaan DIA yang memberi dan DIA yang mengambilnya kembali, DIA yang memuliakan DIA yang menghinakan, lihat saja orang-orang yang pernah dikasih kemuliaan sekarang membusukkan diri dengan mulutnya sendiri.
Orang bilang Jokowi yang tukang mebel saja bisa jadi presiden, oh iya kehadiranNya tidak menjadikan jendral bekas atau profesor yang jadi presiden. Tukang mebel itu bahannya bukan MDF, tapi jati tulen berserat apik yang tumbuh di tanah tandus bukan beringin bongsor yang getas karena tumbuh dengan kemudahan.
Dia ditempa oleh kesulitan, dibina oleh pengalaman, disatukan oleh tujuan, dan dilindungi oleh rahmat Tuhan. Itu fakta bukan "pengibulan". Skill is not about brain, it an attitude. Bagaimana Jokowi meleaderi dan memilih mentri, mengendalikan Megawati, menghadapi caci maki, kebayang si Anu jadi presiden terus dibilang PKI bisa dihabisi pakai amunisi.
Saya selalu ditanya kenapa begitu percaya dengan Jokowi, bagaimana saya tak percaya sampai detik ini anaknya masih jual martabak bukan jadi pemalak, hidupnya gak kagetan kayak kere munggah bale, dia kerja kerja dan kerja untuk Indonesia untuk bangsanya. Nah kalau ada biri-biri dengan gizi tinggi kenapa pilih labi-labi dengan jalan perlahan kepalanya keluar masuk mengintip mangsa untuk dipatuk.
Saya akan terus menulis tentang Jokowi, presiden yang optimis akan negerinya, presiden idola dunia kata perdana mentri Australia. Bukan Capres yang meramal negerinya bubar.
INDONESIA NEGARA BESAR, bukan abal-abal. INDONESIA tidak akan bubar INDONESIA AKAN MAKIN BESAR DAN BERKIBAR.
#JOKOWILAGI
(Bersambung)
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews