Semakin pemerintah banyak mengecewakan rakyatnya, semakin membuat rakyat hilang kepercayaan. Semakin negara tak bisa menyelesaikan problem-problem rakyatnya, malah membuat semakin memburuk, semakin membuat rakyat hilang kepercayaan pada negara.
Bila pemerintah sudah hilang kepercayaan rakyatnya, sementara rakyat tidak berdaya, maka harapan mereka hanya dua: revolusi bila sudah di puncak kekecewaan atau segera pemilu berharap akan ada pergantian pemerintahan.
Bila negara sudah hilang kepercayaan rakyatnya, apalagi ketakpercayaan itu terus menguat, alamat negara dalam bahaya. Rakyat akan berpikir kepada mencari bentuk negara lain yang kemudian bisa menjadi bom waktu karena negara yang ada (the governing state) dianggap lemah, tak memadai dan harus dipikirkan ulang.
Maka, menguatkan pemerintahan bukanlah dengan menguatkan kekuasaan kelompok politik yang sedang berkuasa atau menguatkan kekuasaan yang mereka pegang, tapi memperbaiki dan meningkatkan kepercayaan rakyatnya melalui keberpihakan yang nyata yang mereka rasakan.
Maka, menguatkan negara bukanlah menguatkan kekuasaan dengan melemahkan hak-hak sipil dan politik rakyat, tapi dengan menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan dan kekuasaan negara dengan menjalankan perangkat-perangkat hukum, sosial, politik, ekonomi dan budaya.
Bila tidak begitu, kelompok politik yang sedang berkuasa terus bernafsu memperkuat kekuasaannya dan negara terus menguatkan arogansi kekuasaannya dengan memperlemah hak-hak politik rakyat, maka pemerintah dan negara hanya tinggal menunggu kejatuhannya oleh kekuatan rakyat yang seperti gunung es.
Permukaannya kecil, tapi dibawahnya adalah gunung besar yang siap membuat gempa dahsyat di lautan dan menciptakan ombak tsunami yang akan meluluhlantakkan daratan. Kalau sudah begitu, siapa yang rugi? Semuanya.
Negara diciptakan bukan untuk berkuasa, membangun kekuasaan dan mempertontonkan kekuasaan, tapi menjalankan amanat rakyat untuk mengelola pemerintahan, melindungi segenap tumpah darah, mensejahterakan rakyat, membuat mereka tenang dan tentram dalam pemerintahan yang adil untuk menciptakan kemakmuran bersama.
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews