“Tak ada sesuatu di negara ini yang tidak berasal dari daerah,” OSO
Kata-kata di atas mungkin tak banyak orang tahu siapa penulisnya. Namun, kata-kata itu meluncur dari Osman Sapta Odang, Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang tengah digoyang oleh partai yang dipimpinnya, dipecat karena dugaan pemalsuan tanda tangan dalam surat rekomendasi calon kepala daerah yang akan ikut Pilkada serentak 2018.
Dalam sejumlah media, pemecatan OSO bukan saja terkait masalah pemalsuan tanda tangan saja melainkan masalah money politics yang dijalaninya, meminta mahar kepada calon kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada.
"Ini kan yang parah ada SK ganda, yang dua-duanya juga sudah memenuhi mahar. Mahar diambil, SK-nya diganti, maharnya tidak dikembalikan, ini sudah mencoreng Partai Hanura," kata Wakil Sekjen Hanura Dadang Rusdiana seperti dikutip Kompas.com, Selasa 16 Januari 2018.
[irp posts="8310" name="Oesman Sapta Odang Dilengserkan Sebagai Ketua Partai Hanura"]
Di luar itu, seperti apa sebenarnya perjalanan politik OSO? PepNews.com merangkung sejumlah sepak terjang OSO.
Oesman Sapta Odang adalah salah seorang pengusaha yang paling sukses di Indonesia. Sebelum terjun dalam dunia politik, OSO merupakan CEO OSO Group yang bergerak dalam berbagai bidang seperti percetakan, pertambangan, air mineral, properti, perkebunan, perikanan, transportasi, komunikasi, keuangan, perhotelan dan Komisaris maskapai Lion Air.
Pada 2012, ia menunjuk Tanri Abeng menggantikan dirinya sebagai CEO OSO Group. Dia juga mengangkat George Toisutta sebagai Komisaris Utama dan anaknya Raja Sapta Oktohari sebagai Direkur Utama.
Pada tahun 2016, majalah Globe Asia menempatkan dirinya sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia dengan perkiraan kekayan mencapai USD 350 juta atau setara Rp 466 miliar.
Selain aktif berbisnis, anak dari pasangan Odang (ayah) asal Palopo, Sulawesi Selatan dan Asnah Hamid (ibu) asal Sulit Air, Solok, Sumatera Barat adalah pendiri dari Partai Persatuan Daerah (PPD). Namun partai yang didirikannya tersebut tidak lolos electoral threshold. Akhirnya, dia memutuskan untuk bergabung dengan Hanura dengan jabatan Ketua Umum sejak tahun 2016.
Tak saja di partai, pria yang lahir di Sukadana, Kalimatan Barat, 18 Agustus 1950 itu juga terlibat dalam berbagai organisasi. Salah satunya menjabat Ketua umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sejak 2016 dan juga didapuk sebagai Ketua Umum Gebu Minang.
[irp posts="8350" name="Jangan Salahkan Kalau Wiranto Pimpin Lagi Hanura!"]
Pada tahun 1999 hingga 2004, OSO pernah menjadi wakil Ketua DPR. Kemudian, dia juga terpilih secara aklamasi sebagai wakil Ketua lembaga tinggi negara dari kelompok DPD-RI untuk periode 2014-2019
Sebelumnya, tahun 2003 OSO juga pernah menjadi pemangku adat Minangkabau. Dia diberikan gelar Dauk Bandaro Sutan Nan Kayo. Pada sektor pariwisata, OSO membangun rumah gadang sebagai objek wisata dan tempat informasi.
Meskipun menyelesaikan pendidikan SMA dengan ijazah Paket C, akan tetapi sosok OSO layak mendapatkan pujian. Sebab, pada tahun 1999 ia mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari Senior University International di Amerika Serikat.
Kini nama OSO tersuruk di pentas politik nasional. Mungkinkah OSO akan melawan secara keras keputusan partai yang memecatnya?
Biodata:
KELUARGA
Istri: Serviati
Anak: Raja Sapta Oktohari.
PENDIDIKAN
SLTP Pontianak
SMA Paket C (2006)
DR (HC) Senior University International, USA, 1999
KARIER
Ketua Umum DPP Hanura 2016-2020
Wakil Ketua MPR RI 2014-2019
Wakil Ketua MPR Periode 1999 -2004
Ketua HKTI 2010 – Sekarang
Ketua Tim Delegasi Karate Indonesia di Kuala Lumpur , Malaysia Juni 1999
Ketua Umum Asosiasi Koperasi Kelapa Indonesia 2002 – Sekarang
Ketua Umum Pengurus Pusat KKI 2002 – 2006
Wakli Ketua MPR RI Periode 199 – 2004
Ketua Umum DPP Partai Persatuan Daerah 2002 – 2004
Ketua Kadin Daerah Provinsi Kalimantan Barat 1998 – 2004
Pendiri Oesman Sapta Odang (OSO) Sport Center di Grand Wisata, Bekasi, Jawa Barat
Komisaris Lion Air
Ketua Umum Pengurus Pusat KKI 2006 – 2011
Ketua Umum Periode Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) 15 Juli 2010 – Sekarang
Ketua Umum Pengda KKI Provinsi Kalimantan Barat 1975 – 1977
Ketua Umum Pengda KKI Provinsi Kalimantan Barat 1975 – 1980
Ketua III Pengurus Pusat KKI 1980 – 1983
Ketua Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) , Pengda Provinsi Kalimantan Barat 1992
Ketua Tim Delegasi Karate Indonesia di Kuala Lumpur , Malaysia Juni 1999
Ketua Umum Pengurus Pusat KKI 2002 – 2006
Ketua Umum Pengurus Pusat KKI 2006 – 2011
Ketua Umum Asosiasi Koperasi Kelapa Indonesia 2002 – Sekarang
PENGHARGAAN
Juara Pertama Balap Mobil Nasional Kelas 1300 cc di Jakarta 1974
Juara Ketiga Kejuaraan Balap Mobil Internasional 1600 cc di Thailand 1983
Juara Kedua Kejuaraan Balap Mobil Internasional 1300 cc di Penang,Malaysia 1984
Juara Pertama Kejuaraan Balap Mobil Internasional 1300 cc di Batutiga,Malaysia 1984
Diangkat Sebagai Keluarga Besar Suku Dayak Kayan
DR (HC) Senior University International, USA, 1999
Gelar Adat Dari Masyarakat Minangkabau Sebagai Dato Bandaro Sutan Nan Kayo, 2003
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews