Oesman Sapta Odang lebih dikenal dengan sebutan OSO. Ia seorang pengusaha dari Kalimantan Barat, bisnisnya menggurita dari berbagai jenis usaha. Ia seorang yang mengawali usaha dari bawah. OSO memegang banyak jabatan, salah satunya yaitu sebagia Ketua Umum Partai Hanura. Tetapi hari ini lewat sekjen Sarifudding Sudding, dilakukan mosi pemberihentian sang ketua umum.
Sebelum menjadi ketua Umum Hanura Oesman Sapta sudah menjabat sebagai wakil ketua MPR dan merambah lagi ke jabatan sebagai Ketua DPD. Proses menjadi ketua DPD ini-pun lewat pertarungan yang menimbulkan kegaduhan karena terbelah menjadi dua kubu. Pihak yang tidak setuju atas terpilihnya Oesman Sapta mengajukan ke pengadilan dan kepusan pengadilan mengesahkan terpilihnya OSO sebagai ketua DPD menggantikan Irman Gusman yang tersangkut masalah hukum di KPK.
Setelah ketua Umum Hanura Wiranto terpilih menjadi menteri Menkopolhukam dan mengundurkan diri, tiba-tiba OSO menggantikan Wiranto sebagai ketua umum Hanura. Ini menimbulkan banyak kekecewaan dari pengurus-pengurus DPD. Apalagi OSO juga membawa orang-orangnya untuk duduk dalam jajaran partai.
Apakah Oesman Sapta masih menjadi orang kuat dengan mosi tidak percaya ini? Lewat rapat yang dihadiri 27 DPD dan 400 DPC, diputuskanlah bahwa Oesman Sapta bukan sebagai ketua umum Hanura lagi dan menunjuk Plt.Daryatmo sebagai ketum.
Di bawah kepemimpinan Oemas Sapta sebagai ketua umum Hanura sering kali dilakukan pemecatan kepada DPD tanpa melalui rapat atau mekanisme sebagaimana diatur dalam AD/RT partai. Selain itu, kerap ia memberikan rekomendasi pilkada tanpa tanda tangan Sekjen Sarifudding Sudding, tetapi hanya tanda tangan ketua umum Hanura dalam hal ini OSO dan wakil Sekjen.
Inilah alasan pemecatan Oesman Sapta sebagai ketua umum Hanura. Boleh jadi ia terbiasa memimpim perusahaan sendiri dan bisa melakukan apa saja sebagai puncuk pimpinan, terbawa-bawa dalam mengurus partai seperti mengurus perusahaan sendiri.
Boleh jadi ini jabatan tercepat sebagai ketua umum partai yang hanya beberapa bulan. Konflik partai bertambah di mana sebelumnya PPP yang sampai saat ini juga masih belum beres.
OSO melawan
Menanggapi mosi tidak percaya partai, Oesman Sapta menyatakan tidak akan tinggal diam dengan aksi sejumlah pengurus partainya yang menunjuk Daryatmo sebagai Plt Ketua Umum Hanura.
"Saya tidak peduli apa yang diakukan oleh sekelompok orang-orang yang kecil, yang ingin merusak partai pasti akan kami lawan dan tertibkan," ujarnya usai rapat koordinasi di Hotel Manhattan, Jakarta, Senin, sebagaimana diberitakan Kompas.com.
OSO membantah berbagai kabar yang menyebutkan bahwa ia mewajibkan para calon legislatif yang akan maju dari Hanura menyerahkan mahar politik kepada dirinya.
OSO menegaskan bahwa partainya akan menindak tegas kader-kader yang dianggap merusak Hanura. Ia memastikan tidak akan menerima lagi kader yang jelas-jelas melakukan kesalahan.
Kita tunggu apakah Oesman Sapta akan lengser sebagai ketua Umum Hanura atau tetap sebagai Ketua Umum Hanura?
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews