Pemilihan Gubernur Riau juga meramaikan pilkada serentak 2018. Sejauh ini sudah ada empat pasangan calon Gebernur dan Wakil Gubernur Riau yang sudah mendaftar ke KPUD. Keempat pasangan itu adalah Lukman Edy-Harianto, Firdaus-Rusli Effendi, Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno, dan pasangan Syamsuar-Edy Nasution. Bahkan keempat pasangan ini pada Jumat , 12 Januari 2018 lalu sudah menjalani tes kesehatan di RSUD Arifin Ahmad, Pekanbaru.
Mari kita rincikan empat koalisi yang terjadi di pilgub Riau kali ini.
Pertama ada Lukman Edy-Harianto. Pasangan ini diusung oleh PKB (6 kursi) dan Gerindra (7 kursi) sehingga total mencukupi untuk mencalonkan pasangan calon, yakni 13 kursi dari 65 kursi DPRD Riau. Pasangan kedua adalah Walikota Pekanbaru aktif Firdaus yang berpasangan dengan Rusli Effendi. Pasangan ini didukung oleh Partai Demokrat dan PPP yang jika dikalkulasikan total punya 14 kursi. 9 kursi dari PD dan 5 kursi dari PPP.
Sementara pasangan ketiga petahana Arsyadjuliandi Rachman yang dipasangkan dengan Suyatno, Bupati Rokan Hilir, didukung oleh koalisi gemuk, Golkar-PDIP-Hanura. Dari koalisi ketiga partai ini saja, ada 22 kursi DPRD dengan rincian 13 suara dari partai Golkar, 7 suara dari PDIP, dan Hanura menyumbang 2 suara. Dan pasangan terakhir Syamsuar, Bupati Siak, dengan Brigjen Edy Nasution yan merupakan Komandan Korem 031 Wira Bima, diusung oleh PAN, Nasdem dan PKS.
Peta kekuatan politik pada Pilgub Riau kali ini benar-benar sulit untuk diprediksi, mengingat masing-masing calon punya basis pendukung sendiri. Menurut laporan dari cakaplah.com, Lukman Edy menyebut meski tidak ada pasangan yang paling diunggulkan, namun dirinya mengaku pasangan Firdaus-Rusli Effendi merupakan pesaing terberat. Hal ini dikarenakan Firdaus yang sekarang tengah menjabat sebagai walikota Pekanbaru periode 2017-2022, memiliki kekuatan yang tidak dimiliki oleh dirinya.
Lukman Edy menyebut bahwa Firdaus posisinya sama dengan mantan Gubernur Riau Anas Maamun pada Pilgub 2013 lalu, yakni faktor sosial masyarakat. Pada saat itu, Annas berhasil meraih dukungan penuh dari Rohil untuknya. “Ini bisa jadi diterima juga oleh Firdaus dari pemilihnya di Pekanbaru," kata dia pada Sabtu, 13 Januari 2018.
Selain itu, Ketua DPW PPP Riau Azis Zaenal merupakan Bupati Kampar dan Bupati Kuantan Singingi Mursini juga merupakan kader PPP, salah satu partai pengusung Firdaus. Jelas, ini sangat menguntungkan Firdaus. Kemungkinan besar Firdaus bisa meraih banyak suara di dua kabupaten itu.
Mengingat lagi Firdaus merupakan putra daerah asli Kampar. Tapi kan belum tentu semua masyarakat di 2 kabupaten dan 1 kota ini suka sama Firdaus ya. Ibaratnya kayak gak semua warga kota Madrid jadi fansnya Real Madrid loh, banyak juga yang dukung Atletico Madrid bahkan yang jadi fans fanatik musuh bebuyutan, Barcelona. Tapi secara hitung-hitungan kasar pastinya itu juga harus jadi pertimbangan.
Namun, petahana Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno tentu juga tidak boleh disepelekan. Sebab, Riau masih dipegang kuat oleh Partai Golkar.
Lihat saja, pada pileg 2014 lalu, parpol peraih kursi terbanyak di Riau adalah Golkar. Annas Maamun yang merupakan Gubernur sebelum Arsyad merupakan kader Partai Golkar. Bahkan, gubernur dua periode sebelumnya, Rusli Zainal, yang sekarang juga menjadi tahanan KPK, merupakan kader Golkar.
Jelas, basis pendukung Golkar di tanah Melayu ini tidak bisa di kesampingkan. Bahkan kali ini koalisi pendukung Arsyad-Suyatno sangat gemuk. Jadi tentu pasangan ini tidak bisa dianggap hanya sebagai kuda hitam saja dalam perebutan kursi Riau 1 dan Riau 2.
Benar bahwa hingga saat ini belum ada satu pasanganpun yang bisa dikatakan benar-benar menjadi unggulan. Namun, mari kita lihat berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Indonesia Network Election Survey (INES) pada 5-15 Juli 2017 lalu yang dikutip dari Goriau.com, 4 tokoh yang maju pada pilgub Riau 2018 nanti Bupati Siak Syamsuar paling tinggi elektabilitasnya.
Tingkat elektabilitas dalam jawaban 'secara Top of Mind' Syamsuar dipilih 21,3 persen masyarakat Riau, disusul Firdaus 11,4 persen, Lukman Edy 6,2 persen dan Gubenur Petahana Riau Arsyadjuliandi Rachman 8,3 persen.
Masih sangat terbuka lebar bagi keempat pasangan calon ini untuk memenangi perebutan kursi Gubernur dan Wakil Gubernur di Provinsi Riau. Menarik!
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews