Belajar dari Awkarin

Kamis, 4 Januari 2018 | 06:25 WIB
0
608
Belajar dari Awkarin

“...Awkarin ini sebenernya orang salah paham. Karena lagunya bagus-bagus. Lagu Candu misalnya. Wuah, liriknya dalem banget.... Tapi masalahnya, dia nyanyi kayak orang lagi ngelem. Salahnya itu doank. Bukan salah Awkarinnya. Salahnya dia mungkin gak ada yang ngajarin aja... Mungkin gak ada orang yang membimbing dia, yang mementoring dia dengan baik. Mungkin ini prosesnya dia. Dari yang kayak ngelem sampe akhirnya nanti bisa bagus. Di video klip dia yang Bad Ass... Bajunya dia begitu. Kan orang jadi... ya kan orang Indonesia gitu. Kan orang jadi menghakimi. Mungkin dia belum ketemu orang yang lebih kreatif, menurut gua...”

Itu adalah sepenggal monolog dari Raditya Dika dalam video stand up comedy yang ada di akun Youtube milik Raditya Dika berjudul Lagu Selebgram Bagus. Dalam video itu, Raditya Dika membicarakan tentang orang yang bisa jadi terkenal gara-gara instagram.

Aku, yang baru saja melihat video berjudul Awkarin Bicara Cyber Regulation di channel YouTube milik Geotimes ID, jadi sependapat dengan Raditya Dika. Perlu ada yang bimbing dia. Apa yang dia sampaikan bagus, kok. Cuman cara penyampaian dia yang berputar-putar dan sering mengulangi kata-katanya sehingga ada beberapa orang yang komentar, “Dia ngomong apaan sih?”

Dalam video tersebut dibuka dengan pertanyaan: apa pentingnya cyberlaw? Karin menjawab itu penting banget. Karin menyadari kalau yang di internet itu bisa berdampak di dunia nyata makanya perlu ada aturan.

Jawaban yang agak lucu dari seseorang yang dicap oleh masyarakat sebagai orang yang memiliki pengaruh buruk di internet. Admin dari Geotimes ID sendiri, mengundang Karin karena ingin melihat bagaimana seseorang yang selama ini menikmati kebebasan di internet memandang kebebasan itu.

Namun semakin berjalan, bila kita cermat, kita akan tau bahwa sebenarnya Awkarin adalah sosok yang cerdas.

Ketika dia ditanya tanggapannya ketika setahun yang lalu dipanggil oleh KPAI, Karin menjawab itu teguran buat dia untuk memperbaiki konten-konten yang dia bagikan di instagram maupun di youtube.

Sekarang apa yang dia tampilkan di sosial medianya tidak sevulgar dulu, menurutnya. Dia mengaku tidak lagi menampilkan gambar maupun video saat dia sedang merokok dan tidak lagi berpakaian seterbuka dulu. Yah, kalau dilihat di instagramnya sih, itu kan baju-baju endorse....

Namun kalau dilihat dari akun Youtubenya, ada variasi konten yang dia bikin. Tidak melulu soal ‘dunia’ dia yang dia tuang dalam vlognya. Ada semacam talkshow juga yang ditampilkan disana. Dia membahas gosip yang sedang hangat saat video itu ditayangkan. Ya, aku melihatnya sebagai sebuah proses.

Di akhir video Karin mengungkapkan bila ingin sukses seseorang harus konsisten. Tidak ada yang instan dan tidak ada lift yang langsung ke atas. Kita harus membangun tangganya satu per satu. Mungkin dengan menjadi seorang sensasional yang banyak haters adalah tangga yang harus dilaluinya untuk menjadi selebritis yang lebih baik.

***