Meski Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berbaik hati akan merayakan Natal bersama di Monas, Jakarta Pusat, tetapi sebaiknya Natalan dirayakan di gereja atau di rumah masing-masing umat Kristiani saja. Kembalikan Monas sebagai tempat seni dan budaya, juga tempat rekreasi warga Jakarta, bukan tempat ritual keagamaan.
Sudah tepat apa yang dilakukan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dengan menyatakan tidak ikut dalam perayaan Natal Pemprov DKI Jakarta yang rencananya bakal digelar di Monas. Anies Baswedan selaku Gubernur pun menghormati kehendak PGI dengan tidak memaksakan diri.
Beberapa waktu lalu dikabarkan, Pemprov DKI memastikan akan menyelenggarakan perayaan natal di Monas. Sementara PGI tidak ingin ikut dalam perayaan natal di Monas.
"Pertama, kami melihat Monas ini sudah dibangun sebagai tempat tidak dalam rangka kepentingan pengumpulan massa yang mau mendorong kepentingan tertentu. Jadi kami mau Monas ini dijaga, dipelihara, memang justru jadi monumen yang bisa memperkokoh kehidupan bersama," demikian alasan Ketua Umum PGI wilayah DKI Jakarta, Manuel Raintung, dalam konferensi pers di Graha Oikumene PGI, Salemba, Jakarta Pusat, sebagaimana diberitakan Kompas.com.
[irp posts="4696" name="Temu Kangen Alumi 212 Siap Putihkan Monas, Anies dan Rizieq Hadir?"]
Raintung mengungkapkan, pihaknya sudah empat kali mengadakan pertemuan dengan Pemprov DKI Jakarta terkait rencana perayaan Natal di Monas. Dalam pertemuan tersebut, PGI menyarankan agar penyelenggaraan Natal berlangsung di tempat tertutup.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun akhirnya membatalkan rencana perayaan Natal bersama di kawasan Monas, sebagaimana dikemukakan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno.
Sandiaga menyatakan menghormati keputusan tersebut atas pemintaan dari umat Kristiani sendiri. Sebagai gantinya, Pemprov menyelenggarakan Natal bersama di JIExpo.
Sandiaga berharap, dengan pemindahan tersebut umat Kristiani dapat lebih khidmat beribadah dan warga bersatu dalam suka cita perayaan Natal. "Jadi damai Natal pesan kasih kita dalam tentunya keinginan kita untuk saling menghargai dan memastikan bahwa Natal ini berjalan mempersatukan semua warga, mempersatukan seluruh umat," katanya.
Dan, Anies Baswedan pun akhirnya memastikan perayaan Natal bersama tidak jadi digelar di Monas, tapi di Jakarta International Expo, Jakarta Utara. Anies mengaku, tempat pertemuan di JIExpo untuk perayaan Natal bersama sudah dipesan dua minggu sebelumnya. Namun karena satu dan lain hal ia enggan mempublikasikan hal tersebut ke publik.
Perayaan Natal bersama itu sendiri tetap akan dilaksanakan pada 5 Januari 2018.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews