Tulisan ini aku tujukan kepada saudara-saudaraku yang memiliki kekuatan luar biasa. Ya, aku tahu kalian punya kemampuan yang tidak dimiliki oleh manusia biasa. Makanya Allah menghadirkan ujian berupa perasaan yang lain dari biasanya di jiwa kalian. Sebagai pembuktian keimanan dan kelayakan untuk berada di kehidupan yang lebih baik di surga-Nya.
Sebagaimana seseorang yang Allah SWT berikan hasrat untuk korupsi, karena Allah SWT tau bahwa ia mampu untuk tidak korupsi. Sebagaimana seseorang yang Allah SWT berikan berbagai macam persoalan hidup, karena Allah SWT tahu ia mampu menghadapinya dan menjadi seorang yang sabar. Pun pada diri kalian, Allah SWT hadirkan kecenderungan yang tidak boleh dituruti, karena Allah SWT tahu kalian mampu untuk tetap berada pada fitrah manusia. “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.” Begitu Allah firmankan dalam surat Asy Syams ayat 8.
Aku pun punya ujiannya sendiri. Tetapi mungkin tidak seberat kalian. Karena, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (Al-Baqarah: 286). Ya begitulah, aku tidak sekuat kalian. Dan aku berlindung kepada Allah dari ditimpakan ujian seperti yang kalian hadapi. Karena aku lemah. “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya.”
Saudara-saudaraku, Tuhan yang memberi ujian itu kepada kalian adalah Tuhan yang telah memberi kalian berbagai macam nikmat. Resapilah berbagai nikmat yang kalian rasakan selama satu detik… Bernafas, melihat, mampu berbicara, mampu mendengar, mampu berjalan, menggenggam, dsb. Tuhan begitu pemurahnya kepada kalian. Balaslah nikmat itu dengan rasa syukur dengan tetap memegang teguh perintah-Nya.
Tuhan yang memberi ujian kepada kalian adalah Tuhan yang menginginkan kalian berada di surga. Namun, seperti semua manusia tanpa terkecuali, ada ujian pembuktian keimanan mendahului. Berjuang melawan perasaan itu adalah tiket mendapatkan Ridho-Nya. Aku tau kalian mampu!!
Saudara-sadaraku, kalian sering mengeluh bahwa perasaan itu tidak kalian inginkan. Iya memang. Perasaan itu ujian dari Allah SWT yang menyusupkan ke jiwa kalian. Karena itu, jangan hadapi sendiri! Mintalah pertolongan-Nya. Temui Ia di sepertiga akhir malam. Angkat tangan kalian di waktu-waktu mustajab. Minta agar Allah mencabut rasa itu. Kembalikan semua urusan kepada-Nya.
[irp posts="6199" name="Mahkamah Konstitusi: Untuk Rakyat atau Untuk Kaum LGBT?"]
Saudara-sudaraku, jangan ikuti bisikan setan – dari golongan manusia atau jin – yang ingin agar kalian menuruti kecenderungan itu dengan berbagai argumentasi. Ikuti kata hati kalian! Ikuti bisikan keimanan! Mintalah perlindungan kepada Allah dari bisikan setan yang menyesatkan. Tetaplah berada pada fitrah, agar kalian menjadi manusia seutuhnya.
Saudara-saudaraku, berjuanglah! Bertahanlah! Berdoa dan obati kecenderungan itu dengan berbagai cara yang halal. Agar Allah SWT membanggakan kalian di tengah makhluk-Nya. Karena kalian adalah orang yang kuat yang Allah pilih untuk melawan perasaan itu. Aku harap kalian menjadi panutan dengan cerita sukses sembuh dari kecenderungan itu. Membuka jalan untuk sesama orang yang mengidap kecenderungan itu. Bahwa harapan itu ada. Bertahan dalam hidup yang fitrah itu bisa. Dengan kekuatan jiwa, dengan kesabaran, mampu menuntaskan ujian, dan kalian menjadi bukti.
Aku berdoa semoga Allah memudahkan kita semua untuk melangkah di jalan kebenaran. Aamin.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews