Superioritas 5 Wakil Inggris di Liga Champion Wajib Waspada

Sabtu, 9 Desember 2017 | 04:30 WIB
0
418
Superioritas 5 Wakil Inggris di Liga Champion Wajib Waspada

Babak kualifikasi fase grup Liga Champion 2017/2018 telah usai, 16 tim telah lolos dan akan kembali diundi baik juara maupun runner-up grup untuk saling dipertemukan di babak 16 besar. Dari sekian banyak tim yang lolos, tim yang berkompetisi di Liga Inggris membuat rekor baru sebagai Liga yang berhasil menempatkan 5 wakilnya ke fase 16 besar, yaitu 4 di antaranya sebagai juara grup Manchester United, Manchester City, Tottenham Hotspurs, dan Liverpool, serta Chelsea sebagai runner up.

Lolosnya 5 wakil Inggris ke fase 16 besar tentu sangatlah membanggakan publik Ratu Elizabeth ini, namun juga ditandai dengan capaian yang mentereng pada setiap masing-masing tim. Contoh dari segi produktivitas gol terlepas dari kapasitas berat atau tidaknya tim-tim lawan dalam grup, dari 5 wakil Inggris secara keseluruhan menyarangkan gol ke gawang lawan dengan total 80 gol!

Liverpool penyumbang terbanyak sebesar 23 gol dan yang terendah Manchester United sebanyak 12 gol. Pencapaian gol Liverpool hanya berbanding tipis dengan total produktivitas gol PSG sebesar 25 gol atau di peringkat pertama daftar tim pencetak gol tertinggi fase grup Liga Champion musim ini.

Sedangkan dari sisi kemasukan, wakil-wakil Inggris mempunyai catatan yang terbilang lumayan. Dari 5 tim, Manchester United memiliki catatan baik karena hanya kemasukan sebanyak 3 gol saja dan terbanyak 8 gol oleh Chelsea. Total 26 gol bersarang ke gawang para wakil Inggris atau hampir seperempat dari produktivitas gol mereka ke gawang lawan.

Tentu catatan ini perlu segera dibenahi mengingat 11 tim lainnya yang lolos ke fase 16 besar bukanlah sembarang lawan, ada tim-tim raksasa seperti Barcelona, PSG, Bayern, Real Madrid, Juventus, dan Roma. Sistem hasil kandang tandang bisa jadi batu sandungan jika wakil-wakil Inggris hanya mengutamakan lini depan mereka dan tidak mengimbanginya dengan lini pertahanan yang kokoh.

Pencapaian tim-tim Liga Inggris di Liga Champion ini serta merta menasbihkan bahwa Liga Inggris sebagai liga dengan atmosfer paling kompetitif di seantero dunia dimana setiap tim memiliki jadwal kompetisi yang padat dan kiranya sangat melelahkan. Jika tidak karena kualitas manajer yang mumpuni, pemain-pemain level top, dibarengi strategi dan rotasi pemain yang apik, tentu akan sulit mengulangi kesuksesan seperti saat ini.

Apakah lolosnya 5 wakil Liga Inggris melegitimasi bahwa superioritas tim-tim Inggris akan kembali bergaung di Liga Champion layaknya pencapaian Manchester United (1998, 2008), Liverpool (2005), dan Chelsea di 2012.

Bila berkaca pada histori 20 tahun terakhir berlangsungnya Liga Champion bahwa ranah Liga Spanyol-lah yang mendominasi kompetisi perebutan si Kuping Besar ini, tercatat 10 piala Liga Champion diraih oleh mereka dengan 6 piala ke kubu Real Madrid dan 4 piala ke kubu Barcelona.

Jangan lupa pula, selama 4 musim beruntun kedua tim tersebut mendominasi dan menjuarai final Liga Champion dan 2 kali final sesama klub Spanyol.

Hal ini pun menjadi menarik, lantas apakah liga yang kompetitif mempengaruhi prestasi klub di Liga Champion atau memang prestasi tersebut berasal dari kualitas dan kuantitas sebuah tim?

Merujuk pada nilai klub berdasarkan media ternama Forbes pertengahan 2017 mengumumkan 20 klub terkaya diantaranya :

1. Manchester United $3.69bn (£2.86bn)

2. Barcelona $3.64bn (£2.82bn)

3. Real Madrid $3.58bn (£2.77bn)

4. Bayern Munich $2.71bn (£2.1bn)

5. Manchester City $2.08bn (£1.61bn)

6. Arsenal $1.93bn (£1.5bn)

7. Chelsea $1.85bn (£1.43bn)

8. Liverpool $1.49bn (£1.15bn)

9. Juventus $1.26bn (£976m)

10. Tottenham $1.06bn (£821m)

dst.

Dari list tim terkaya diatas dapat kita lihat bahwa 5 tim Inggris yang lolos fase grup ada pada daftar tersebut dan hanya Arsenal yang tidak termasuk karena berkompetisi di kasta kedua Liga Eropa. Sedangkan Liga Spanyol diwakili 2 tim yaitu Real Madrid dan Barcelona.

Setidaknya dari data diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa kualitas dan kuantitaslah yang menjadi faktor X di mana sebuah Liga mempunyai kemungkinan yang besar untuk bersaing di Liga Champion, akan tetapi pencapaian tertinggi sebuah tim didasari oleh faktor internal klub itu sendiri.

Catatan mentereng tim-tim Liga Inggris bisa saja menjadi modal utama untuk memotivasi raihan tertinggi di Liga Champion ketimbang rival lainnya. Namun tim-tim Liga Inggris tidak boleh gegabah, selayaknya mereka para rival juga membenahi tim demi merebut title sebagai tim superior di jagad Eropa.

Alih-alih juara, tidak memungkinkan wakil-wakil Inggris kembali berguguran sebelum sampai di final seperti tahun-tahun sebelumnya.

***