Ekstrimis di Sekitar Kita

Jumat, 8 Desember 2017 | 06:26 WIB
0
466
Ekstrimis di Sekitar Kita

Penaklukan Mekkah oleh Rezim ibn Saud awal abad 19 yang di dukung penganut wahabi adalah kekerasan dan pembunuhan masal pertama terhadap kaum muslim sufi. Semua situs sejarah serta kuburan para sohabat dan ulama di sekitar Mekkah dan Madinah dibumihanguskan oleh gerombolan barbar ini.

Penembakan dan pengeboman di mesjid" kaum Sufi Mesir oleh ISIS, adalah tradisi yang terus dilanjutkan oleh gerombolan wahabi takfiri. Kekerasan itu mempunyai akar sejarah yang kuat di masa lalu - jauh sebelum kejadian penembakan di Masjid Rawadhah, seorang mursyid thariqot asal mesir "syaikh Sulaiman Abu Haraz" ulama sepuh berusia 100 tahun dipenggal oleh algojo ISIS dengan tuduhan parktik sihir dengan tanpa melalui proses pengadilan.

[irp posts="485" name="ISIS Redup, Jabhat al-Nusra Jadi Idola Baru Pengagum Teroris"]

Penghancuran situs situs sejarah, masjid tua, zawiah, ribath dan makam para ulama di Syiria dan Iraq oleh ISIS adalah sesuatu yang jamak (lumrah), percis prilakunya sama ketika penaklukan Mekkah oleh rezim Ibn Su'ud dan para pengikut Wahabinya.

Apakah di Indonesia ini mungkin akan terjadi ?

[caption id="attachment_5355" align="alignleft" width="400"] Patung dirubuhkan (Foto: Okezone.com)[/caption]

Sangat mungkin terjadi! Jika kaum ekstrimis dengan idiologi wahabi ini terus berkembang, maka semua situs budaya akan dihancurkan -bukankah pemanasannya sudah dilakukan dengan merobohkan patung patung di penjuru kota? Kelak tidak akan ditemukan lagi makam Wali Sanga, candi, masjid para wali, kelenteng tua, wihara, greja dan lain-lain.

Bahkan mungkin kita akan menyaksikan berondongan peluru atau ledakan bom, di Masjid Sunan Ampel, Luar Batang, Kudus, Banten, Cirebon, di gereja, kelenteng, wihara dan lain-lain.

Karena itu jangan biarkan BANSER bekerja sendirian, mari kita dukung Nanhdlatul Ulama, pemelihara persatuan, kedamaian dan memulikan Indonesia seperti cita cita para pendiri bangsa!!

Bagaimana nasibnya kaum minoritas jika mereka berkuasa? Kami Nahdlatul Ulama yang mayoritaspun akan terancam apalagi minoritas....

***