Majelis Permusyaratan Rakyat harus mempersiapkan diri menyambut tahun politik 2018 di mana turbulensi politik kemungkinan terjadi. Dalam situasi dan kondisi genting pun jika hal itu terjadi, MPR sebagai lembaga tertinggi negara pun dituntut kepekaannya untuk menentukan sikap dalam menyelamatkan negara dan bangsa. Masukan berbagai pihak menjadi bagian tak terpisahkan dari kerja MPR memasuki tahun politik ini.
Untuk itulah Sekretariat Jenderal MPR bidang Kehumasan mengadakan kegiatan Media Expert Meeting dengan sejumlah media baik cetak dan elektronik, dan media online di Hotel The Jayakarta Suites, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur guna membahas Evaluasi Pelaksanaan Publikasi dan Diseminasi Informasi Kegiatan MPR.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala Biro Humas Siti Fauziah. Dalam pemaparannya, Situ mengatakan pentingnya bagi MPR untuk mendapatkan masukan dari media terkait metoda dan sasaran sosialisasi empat pilar yang sering dilaksanakan pihaknya. “MPR membutuhkan komunikasi guna mensukseskan program-progam MPR, khususnya Sosialisasi Empat pilar agar tetap terjaga dan tidak turut dalam hiruk-pikuk jelang tahun politik,” kata Siti.
Ia menilai, untuk menghadapi situasi tahun politik 2018 maka perlu kiranya MPR mendapatkan masukan serta koreksi terkait kegiatan sosialisasi empat pilar tersebut, guna sosialisasi tersebut serta keberadaan MPR tetap terjaga. “Kami mohon masukannya menghadapi tahun politik itu supaya Sosialisasi Empat Pilar MPR dan keberadaan MPR tetap terjaga,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Kepala bagian Pemberitaan, Layanan Informasi dan Hubungan Antar Lembaga Muhammad Jaya. Ia berharap, dengan adanya pertemuan Media Exprert Meeting tersebut maka semua media bisa saling sharing bersama dengan MPR.
“Sharing untuk mendapatkan masukan dalam hal dukungan media untuk pemberitaan MPR apalagi menghadapi tahun 2018 dan 2019 sebagai tahun politik,” kata dia.
Ia menyebutkan, adapun tujuan kegiatan Media Expert Meeting terebut dilaksanakan adalah untuk mendapatkan masukan dan juga mempererat komunikasi antara MPR dan media.
Dalam hal ini, kata dia, MPR sebagai lembaga negara adalah representasi dari perwakilan partai politik dan kelompok DPD. Olehnya, MPR lanjut dia, harus mempu berpijak pada posisi netral dalam menghadapi tahun politik 2018 dan Pilpres 2019.
Salah satu perwakilan media yang juga perserta Media Expert Meeting Taufik Kemas mengatakan, langkah yang diambil MPR khususnya pada program sosialisasi empat pilar ini harusnya mendapatkan apresiasi. Sebab, kata dia, kegiatan itu berjalan dengan baik.
“Sejak mulai digagas pada jamannya Pak Taufik (Taufik Kemas), sosialisasi ini sudah berjalan dengan baik,” kata dia.
Pun begitu, kata Taufik, ia berharap MPR melakukan berbagai terobosan baru agar kegiatan sosialisasi empat pilar tersebut bisa berdampak jauh lebih baik. Selain itu, masyarakat yang mendapatkan sosialisasi nantinya dapat mengamalkan hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari. “Baik oleh masyarakat biasa bahkan sampai pejabat publik. Terlebih lagi ketika banyaknya hoax dan hate speech yang marak beredar di sosial media,” kata dia.
Terobosan-terobosan tersebut mulai dari lebih mengutamakan sosialisasi kepada anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar agar Empat Pilar tersebut tertanam pada karakter mereka sedari kecil. Tidak hanya itu, terobosan lainnya yang disarankan juga pada pengemasan konten yang lebih menarik, khususnya disesuaikan dengan generasi zaman sekarang.
Beberapa masukan di antaranya mendorong pemanfaatan media sosial seperti pembuatan vlog untuk youtube atau instagram sehingga menarik perhatian generasi milenial, dan juga melibatkan komedian (stand up comedy).
Masukan lainnya adalah pemberitaan Empat Pilar MPR dikemas lebih menarik seperti dilengkapi dengan infografis, membuat komik, animasi film kartun, dan lomba penulisan Empat Pilar MPR yang diikuti generasi zaman now.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews