Arus desakan percepatan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar untuk memilih Ketua Umum baru pengganti Setya Novanto semakin tak terbendung.
Menariknya, desakan itu tidak hanya disuarakan oleh para elite dan kader di internal. Namun juga dari barisan simpatisan dan sejumlah tokoh nasional di luar partai.
Terkait ihwal itu, kemarin malam, 20 November 2017 Progres 98 dan sejumlah tokoh aktivis menggelar diskusi tertutup di kediaman putri Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri di jalan Jati Padang, Jakarta Selatan.
Diskusi mingguan dan kali ini fokus mengkaji lebih dalam tentang kemelut Partai Golkar. Tentang aneka intervensi Istana serta kepentingan kelompok konglomerat taipan menggerogoti Golkar pasca penangkapan Setya Novanto.
Hasil dari pertemuan itu, Rachmawati dan kawan-kawan meminta saya untuk menyampaikan ke publik terkait dukungan moralnya kepada Titiek Soeharto untuk tampil memimpin Golkar.
[irp posts="4225" name="Jokowi Panik Bila Titiek Soeharto Gantikan Setya Novanto"]
Sebuah pesan spesial dari putri Proklamator kepada Titiek Soeharto (Siti Hediati Hariyadi) atau lebih akrab dipanggil Mbak Titiek, putri kedua dari mantan presiden Soeharto.
Menurut Rachmawati, Golkar hanya dapat diselamatkan bila pucuk kepemimpinan dinakhodai oleh figur yang punya basis di akar rumput, bermartabat dan berasal dari ikatan sejarah yang kuat dengan Golkar.
Sebab terlalu lama kepemimpinan Golkar dikuasai oleh figur saudagar, makelar APBN dan kacung taipan. Akibatnya Golkar sebagai salah satu aset bangsa kian hancur dan berantakan, ungkap Rachmawati.
Anak kesayangan Bung Karno tersebut juga menyatakan bahwa walaupun dirinya bukan kader Golkar dan secara politis berada di Gerindra, namun dia peduli dengan apa yang tengah terjadi di Golkar.
Rachmawati mengamati, derasnya dukungan dari kader dan simpatisan kepada Mbak Titek memberi harapan kepada Golkar untuk keluar dari kemelut dan krisis kepemimpinan. Figur Mbak Titiek diyakini dapat menyatukan semua potensi dan membuat Golkar lebih berwibawa dan independen.
[irp posts="4309" name="JK Ambil Faedah, KPK dan Jokowi Masuk Jebakan Fahri Hamzah"]
Namun Rachmawati cemas dengan tingkah Jusuf Kalla dan Jokowi yang terlihat sangat bernafsu menguasai Golkar. Dia menuding kedua kelompok tersebut berpotensi menjegal Titiek Soeharto di Munaslub nanti dengan modus politik transaksional.
Selain itu, upaya menghadang Mbak Titiek juga bakal muncul dari Megawati Soekarnoputri dan elite PDIP, lantaran sangat terusik dan tidak ingin disaingi.
Sebab bila Mbak Titiek tampil memimpin Golkar, maka basis massa Megawati dan PDIP di Pulau Jawa, terlebih Jawa Tengah dan Jawa Timur akan mengalami goncangan.
Mbak Titiek kata Rachmawati memiliki jaringan loyalis Cendana yang cukup diperhitungkan serta dukungan kekuatan basis Islam. Hal itu jelas akan berpotensi menggoyahkan PDIP, Jokowi dan Megawati di Pileg dan Pilpres 2019.
Faizal Assegaf, Ketua Progres 98
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews