Tanpa kehadiran musisi kondang Ahmad Dhani sebagai bakal calon wakil bupati Bekasi yang berpasangan dengan bakal calon bupati Sa’dudin, Pilkada Kabupaten Bekasi dipastikan akan seperti sayur tanpa garam alias hambar dari sisi pemberitaan. Kehadiran Ahmad Dhani membuat Pilkada Kabupaten Bekasi menjadi “Seksi” untuk dilirik banyak orang, termasuk orang luar Bekasi.
“Seksi” di sini tidak lain menarik perhatian media massa untuk diberitakan, bukan “seksi” yang lainnya. Kabupaten Bekasi akan menjadi "media darling" dari sisi positif, bukan dari sisi olok-olok sebagaimana terjadi di media sosial beberapa waktu lalu.
Sebagai musisi ternama dan figur publik, popularitas Ahmad Dhani jauh di atas para kontestan lainnya, termasuk calon petahana Neneng Hasanah Yasin yang berpasangan dengan Eka Supria Atmaja. Pasangan ini menamakan diri “Neneng Yes”. Neneng adalah Bupati Bekasi saat ini.
Memang dalam survei yang dilakukan Charta Politica, popularitas pasangan petahana “Neneng Yes” di atas bakal calon lainnya. Tetapi, survei dilakukan sebelum Ahmad Dhani “hengkang” dari Jakarta menuju Bekasi. Publik mafhum, Bekasi adalah pelarian bagi Ahmad Dhani setelah terempas dari pusaran Pilkada DKI Jakarta yang bakal memilih bakal calon gubernur.
Bukan Ahmad Dhani kalau tidak ulet. Terlempar dari Jakarta, ia berlayar ke Bekasi dan berlabuh di pangkuan Sa’duddin. Pasangan yang menamakan diri SAH ini seperti fotokopi pasangan bakal calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dengan wakilnya Mardani Ali Sera, yakni disokong duet Partai Gerindra dan PKS. Bedanya, di Jakarta Sandiaga dari Gerindra dan Mardani dari PKS, di Bekasi bakal calon bupati Sa’duddin dari PKS, sedang wakil bupati Ahmad Dhani dari Gerindra. Seperti tukar posisi saja.
Meski bukan kader tulen Partai Gerindra, Ahmad Dhani telah mendapat restu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk maju sebagai bakal calon wakil Bupati Bekasi.
Memang sempat ada kecemburuan di antaran pentolan politisi Gerindra level lokal, namun apa boleh buat Prabowo sudah berkehendak. Kader partai di manapun harus patuh pada pimpinannya.
Dari Gerindra bukan cek kosong yang diterima Ahmad Dhani, melainkan surat rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat Gerindra tertanggal 15 September 2016. Surat restu itu ditandatangani Prabowo dan Sekjen Partai Ahmad Muzani.
Pada Pilkada Bekasi yang akan berlangsung 15 Februari 2016 atau serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia, termasuk Pilkada DKI Jakarta, terdapat dua pasang jalur perseorangan, yakni Obon Tabroni dengan Bambang Sumaryono. Pasangan ini menamakan diri “Obama”. Pasangan independen lainnya adalah Iin Farihin dengan KH Mahfud Al-Hafiz.
Dari jalur partai terdapat tiga pasang bakal calon. Pasangan pertama, PDIP berkoalisi dengan PKB, PPP dan PBB untuk mengusung Meilina Kartika Kadir dan Abdul Kholik. Pasangan ini menamakan diri “Menarik”
Pasangan kedua yaitu Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja alias “Neneng Yes” yang diusung Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Nasdem.
Pasangan ketiga dari jalur partai adalah Sa’dudin dengan Ahmad Dhani alias “SAH”.
Pendaftaran para calon bupati dan wakilnya akan dilaksanakan Rabu hari ini tanggal 21 September hingga 23 September 2016.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews