Apple iPhone 7 Menari-nari di Atas "Bangkai" Samsung Galaxy Note 7

Kamis, 15 September 2016 | 08:56 WIB
0
537
Apple iPhone 7 Menari-nari di Atas "Bangkai" Samsung Galaxy Note 7

Sebuah iklan kreatif dari Apple muncul terkait peluncuran produk baru iPhone 7 baru-baru ini. Iklan atau "meme" yang banyak beredar di media sosial itu dibuat hanya hitam-putih dengan logo Apple yang somplak tergigit plus daun kecil pada tangkainya. Logo jaminan mutu yang sangat mendunia. Di kanan logo perusahaan IT asal Amerika Serikat itu berbunyi; the new iPhone7, it doesn't exloped.

Sulit dibantah kalau iklan atau "meme" Apple itu tidak sedang menyindir pesaing beratnya di dunia bisnis ponsel kelas dunia, Samsung. Sebulan sebelum iPhone 7 meluncur, Samsung mendahuluinya dengan produk yang tak kalah menarik; Galaxy Note 7.  Kemudian, musibah itu pun terjadi.....

Beberapa hari sebelum terjadinya kehebohan produsen Samsung menarik kembali seri ponsel terbarunya, Galaxy Note 7, dilaporkan beberapa orang menjadi korban akibat ledakan smartphone seri terbaru buatan Korea Selatan itu saat sedang dilakukan pengisian baterai (charge).

Salah satu korban yang diberitakan paling dramatis adalah peristiwa yang menimpa anak berusia 6 tahun asal Brooklyn, New York. Konon, ponsel Samsung itu meledak saat sedang berada dalam genggamannya.  “Anak itu sedang menonton video saat baterai ponselnya tiba-tiba meledak,” kata Linda Lewis, nenek dari sang anak.

Saat itu pihak Samsung tidak memberikan penjelasan apakah ponsel yang meledak itu saat baterinya sedang diisi ulang atau tidak. Pasalnya, pada hampir semua kasus, Galaxy Note 7 yang meledak kebanyakan terjadi saat dilakukan isi ulang.

Namun berdasarkan laporan terbaru NBC New York, Rabu 14 September waktu setempat, smartphone yang sedang digenggam anak berusia 6 tahun itu bukan Galaxy Note 7 seperti yang diberitakan selama ini. Adalah John Lewis, kakek anak yang tangannya mengalami luka bakar itu mengatakan, bahwa smartphone yang terbakar memang buatan Samsung, tetapi berbeda seri. Katanya, seri ponsel yang meledak di tangan cucunya itu Galaxy Core.

Menurut Lewis, smartphone Galaxy Core tersebut sedang dipakai bermain gim ketika tiba-tiba meledak dan terjatuh ke lantai. Dari tubuh ponsel itu keluar asap yang kemudian membuat alarm kebakaran di rumahnya berbunyi. Sang Kakek kemudian membawa cucunya ke rumah sakit untuk pengobatan.

Sebagai rasa tanggung jawab pihak Samsung sebagaimana diutarakan juru bicaranya mengaku telah berkomunikasi dengan pihak keluarga anak itu sekaligus menginvestigasi peristiwanya. Galaxy Core adalah smartphone Android Samsung "tua" keluaran tiga tahun lalu. Varian penerusnya, yakni Galaxy Core 2, bahkan sudah discontinue alias tidak diproduksi lagi.

Padahal isu yang disebarluaskan kepada media, khususnya media massa online yang berbasis di Amerika Serikat, smartphone yang meledak saat sedang dipegang anak tersebut adalah Galaxy Note 7, serial smartphone terbaru Samsung yang peluncurannya mendahului Apple iPhone 7.

Strategi sederhana dengan mendahului peluncuran atas pesaingnya menuai sukses bagi Samsung dengan telah dipesannya lebih dari 2 juta unit ponsel. Pasar iPhone 7 yang akan diluncurkan pun diprediksi bakal terganggu sebelum adanya peristiwa tragis yang menimpa Samsung.

Beruntung bagi iPhone 7. Di saat peluncurannya yang sukses luar biasa itu, Samsung terkena musibah dengan banyaknya laporan yang menghebohkan dunia atas terbakarnya Samsung Galaxy Note 7 di tangan konsumen.

Musibah ini disusul larangan yang dikeluarkan Federal Aviation Administration (FAA), lembaga regulator penerbangan sipil di Amerika Serikat, agar tidak menggunakan Samsung Galaxy Note 7 di kabin pesawat saat penerbangan.

Larangan FAA ini diamini banyak perusahaan penerbangan dunia, termasuk Garuda Indonesia di sini. Paranoid akan "bahayanya" ponsel Samsung pun merebak di mana-mana, sampai-sampai semua ponsel produk Samsung dianggap berbahaya.

Beberapa pekan belakangan memang muncul sejumlah laporan yang menyebutkan Samsung Galaxy Note 7 terbakar atau meledak, disusul kemudian penarikan (recall) smartphone tersebut  baik pada unit yang sudah terjual atau yang berada di gudang distributor. Bahkan Samsung pun telah mengeluarkan imbauan agar pemilik Galaxy Note 7 berhenti menggunakannya dan segera menukarnya dengan unit baru.

Diperkirakan ada 2,5 juta unit ponsel Galaxy Note 7 yang ditarik oleh Samsung di seluruh dunia. Credit Suisse AG dan dua lembaga finansial lainnya memperkirakan ongkos penarikan seluruh unit Galaxy Note 7 itu bisa mencapai 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 13 triliun.

Pada ulasan PepNews! sebelumnya berjudul Cara iPhone "Membunuh" Samsung Phone Sungguh Menjijikkan" banyak pembaca yang menyatakan terlalu dini mengaitkan adanya perang dagang yang dilakukan secara tidak sportif oleh pihak Apple. Namun persaingan antara Apple dengan Samsung telah terjadi sejak beberapa tahun lalu, khususnya yang terkait pelanggaran hak paten. Proses hukum di sejumlah pengadilan di berbagai negara pun digelar.

Namun dengan adanya berita hoax dan bombastis terkait anak berusia 6 tahun yang ponselnya meledak tetapi ternyata bukan Galaxy Note 7 sebagaimana yang dilaporkan sebelumnya, cukup kuat alasan perang dagang masih berlangsung antara Apple buatan Amerika Serikat dengan Samsung bikinan Korea Selatan. Terlebih lagi atas terjadinya beberapa peristiwa ledakan itu, FAA langsung mengeluarkan larangan penggunaan Samsung Galaxy Note 7 yang sedang laris manis itu di dalam kabin pesawat.

Larangan FAA yang merupakan lembaga Amerika Serikat ini jelas sangat merugikan pihak Samsung yang tengah didera musibah. Sebaliknya, larangan yang waktunya hampir bersamaan dengan meluncurnya iPhone 7 itu menguatkan sinyalemen, FAA melindungi kepentingan negerinya sendiri dalam hal ini mengeluarkan pelarangan yang sangat menguntungkan Apple.

Atas musibah ini, saham Samsung langsung anjlok pada perdagangan Senin 12 September 2016 lalu sampai ke level terendah dalam dua bulan. Anjloknya saham Samsung ini dipicu atas permintaan Samsung sendiri yang meminta konsumennya tidak menggunakan Galaxy Note 7. Hari itu, saham Samsung turun 7 persen pada perdagangan di bursa saham Seoul.

Sebaliknya, saham perusahaan Apple menguat lebih dari 2 persen pada perdagangan di lantai bursa Amerika Serikat pada hari yang sama di mana saham Samsung terjerembab 7 persen.

Penguatan saham Apple disebut-sebut yang terbaik dalam enam pekan terakhir dan memberi dampak positif bagi indeks Nasdaq yang menguat hampir 1,8 persen. Naiknya saham Apple berkat peluncuran lini produk terbarunya, yaitu iPhone 7 dan iPhone 7 Plus pada 7 September 2016 lalu.

***