Sandiaga Uno Yang Kesulitan Mencari "Jodoh"

Senin, 22 Agustus 2016 | 19:11 WIB
0
680
Sandiaga Uno Yang Kesulitan Mencari "Jodoh"

Tanggal 22 Agustus 2016 ini pukul 14.00 Gerindra, partai yang mengusung Sandiaga Uno sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta, rencananya bakal mengumumkan pendamping Sandiaga. Apakah pendamping pria atau perempuan, itu tidaklah penting. Tetapi yang jelas, siapapun pilihan Sandiaga otomatis akan memupus statusnya sebagai "ganteng-ganteng jomblo".

Seperti diketahui, setelah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan Sandiaga sebagai bakal calon gubernur beberapa waktu lalu, Sandiaga tak kunjung mendapat pasangan alias bakal calon wakil gubernurnya. Padahal, Prabowo sempat melontarkan "ancaman", siapa yang tidak memilih Sandiaga di Pilkada nanti sebagai "Antek Asing".

Beberapa waktu lalu tersiar kabar bahwa Sandiaga melakukan PDKT kepada Sekda DKI Jakarta Saefullah. Namun kabar PDKT terhadap anak buah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok itu tidak ada kelanjutannya. Mungkin banyak pihak yang tidak setuju kecenderungan memilih lawan sejenis alias "homo" dalam Pilkada nanti. Padahal, Ahok-Djarot yang sudah direstui Megawati Soekarnoputri sudah jelas-jelas menunjukkan pasangan "homo", bukan lagi sekadar "kecenderungan".

Kabar terbaru menyebutkan, Sandiaga akan dijodohkan dengan pendamping perempuan, yakni Sylviana Murni.

Siapa Sylviana? Ia adalah Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Dikabarkan mereka berdua telah bertemu di sebuah restoran di Jakarta Selatan yang seluas Kota Surabaya itu.

Namun kepada media Sandiaga bilang, pertemuan itu tidak bicara politik, apalagi percintaan, melainkan hanya acara sosial. Apapun alasannya, jika Sylviana jadi mendampingi Sandiaga, maka mereka akan menjadi pasangan "hetero" alias berbeda kelamin pada Pilkada DKI Februari 2017 mendatang.

Meskipun banyak orang menilai Sandiaga termasuk pria simpatik dan tampan, namun untuk urusan "jodoh" di Pilkada DKI Jakarta, rupanya Sandiaga kesulitan. Rencana hari inipun belum tentu terjadi, sebab Gerindra sebagai parpol pengusung tidak punya cukup kursi DPRD untuk mengusungnya sendiri, sebagaimana PDIP. Sandiaga harus cari pasangan dari partai lain dan ternyata itu tidak mudah.

Untuk sementara, Sandiaga harus jadi "jomblo" lagi, entah sampai kapan.

***