Lapas Malang - Jum'at (17/03/2023) WBP Lapas Kelas I Malang Kanwil Kemenkumham Jawa Timur pasti memiliki kerinduan pada keluarganya. Berbagai hal dilakukan menyalurkan kerinduan ini, seperti dengan karya seni. Seperti yang di tayangkan di dalam youtube Humas Lapas Kelas I Malang salah satu WBP membawakan lagu yang bertajuk kasih sayang ibu.
Lagu "Ummi Tsumma Ummi" yang mengartikan seorang ibu yang begitu bijak terhadap anaknya rasa sayang yang tak terhingga, jika kita menyia-nyiakan kepada seorang ibu apakah gerangan sakit hatinya sebagai seorang ibu. Ichwanul Muzaki yang membawakan lagu ini berpesan bahwa kasih sayang yang diberikan oleh ibunya masih tetap sama walau dirinnya sedang menjalani masa pidana di dalam Lapas.
Video yang ada di Akun Youtube Humas Lapas Kelas I Malang ini diambil di depan Masjid At-Taubah saat siang hari. Sekaligus menggambarkan suasana sejuk dan menenangkan sesuai dengan tema lagu yang dibawakan yaitu nuansa sholawat yang dikemas dengan versi akustik dengan harapan dapat menginspirasi para pendengar dan menjadi motivasi para pendengar. Lagu ini awal dinyanyikan oleh Ahmad Al Zmali dan Mohammad bashar, sedang di Indonesia dipopulerkan oleh penyanyi sholawat salah satunya Nissa Sabyan.
Kalapas Kelas I Malang, Heri Azhari mengapresiasi hasil karya WBP. Beliau memberikan ruang berkarya untuk para WBP di dalam Lapas untuk mengurangi penat dalam menjalani pidana. Harapan beliau pada lagu ini bisa menjadi semangat kembali perhatian pada ibu tercinta, sehingga saat bebas nanti bisa lebih berbakti pada orang tua.
Ingin menikmati lagu "Ummi" ini?
Yuk langsung ke kanal Youtube Lapas Kelas I Malang
L'SIMA PASTI APIK !
(HUMAS LAPAS KELAS I MALANG)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews