Preferensi cara pemerintah harus mengatasi kemiskinan dan dampak kemiskinan pada penduduk didasarkan pada kepercayaan inti tentang mengapa beberapa orang berjuang secara finansial.
Penelitian mengeksplorasi tiga jenis kepercayaan yang dimiliki orang tentang kesehatan finansial.
Poin-Poin Penting
Orang-orang berbeda dalam kepercayaan mereka tentang bagaimana kita harus membantu orang yang membutuhkan keuangan. Memang, beberapa argumen yang paling berapi-api tentang peran pemerintah dalam kehidupan masyarakat berkisar pada jenis jaring pengaman sosial yang harus disediakan. Beberapa orang berpendapat bahwa pemerintah harus fokus pada program pelatihan dan cara untuk memberikan kesempatan bagi orang untuk dipekerjakan. Orang lain percaya bahwa pemerintah perlu mengatasi masalah sistemik yang membuat beberapa jenis individu lebih mungkin mendapatkan manfaat ekonomi (seperti pekerjaan dan akses ke kredit) daripada yang lain. Masih ada orang lain yang percaya bahwa peran sentral pemerintah adalah untuk memastikan bahwa setiap orang dilindungi dari kejadian acak seperti bencana alam dan penyakit serius.
Apakah ada sesuatu tentang psikologi masyarakat yang menentukan jenis program pemerintah mana yang tampaknya paling masuk akal? Pertanyaan ini dieksplorasi dalam makalah tahun 2022 di Journal of Personality and Social Psychology oleh Job Krijnen, Gulden Ulkumen, Jonathan Bogard, dan Craig Fox.
Para peneliti ini berpendapat bahwa ada tiga sistem kepercayaan tentang faktor-faktor yang memprediksi kesejahteraan finansial.
Para peneliti mengembangkan skala untuk mengukur kepercayaan ini dan memvalidasi ukuran mereka dalam sebuah penelitian. Kemudian mereka mengeksplorasi kenyamanan masyarakat dengan berbagai program pemerintah (atau politisi yang mendukung program tersebut) berdasarkan kepercayaan yang mereka miliki. Dalam studi-studi ini, mereka juga mengukur afiliasi politik masyarakat untuk memastikan bahwa mereka melihat faktor-faktor di atas dan di luar partai politik tempat orang-orang berasal.
Di seluruh studi, pola yang konsisten muncul.
Hasil ini menunjukkan bahwa preferensi cara pemerintah harus mengatasi kemiskinan dan dampak kemiskinan pada penduduk didasarkan pada kepercayaan inti tentang mengapa beberapa orang berjuang secara finansial. Akibatnya, kandidat dan politisi harus memahami kepercayaan konstituen mereka untuk menentukan bagaimana membenarkan perlunya program tertentu. Tidak akan ada pendekatan satu ukuran untuk semua untuk membuat orang bergabung dalam memerangi kemiskinan.
Penelitian ini juga membantu menjelaskan mengapa argumen tentang jenis program sosial terbaik bertahan begitu lama. Selama ada kepercayaan yang sangat berbeda dalam populasi tentang penyebab kesulitan keuangan, akan ada preferensi yang sangat berbeda tentang bagaimana kesulitan ini harus ditangani.
***
Solo, Rabu, 2 Maret 2022. 8:54 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews