Melawan Covid-19 Agar Indonesia Keluar sebagai Pemenang

Pemerintah harus lebih mendisiplinkan masyarakat dan mengatur anggaran belanja negara barang impor harus benar benar tepat sasaran dan bisa membedakan mana yang prioritas dan tidak.

Jumat, 8 Mei 2020 | 08:46 WIB
0
301
Melawan Covid-19 Agar Indonesia Keluar sebagai Pemenang
Melawan corona (Foto: detik.com)

Covid-19 secara perlahan telah membunuh ekonomi warga mulai kalangan bawah, menengah hingga atas. Bisnis banyak yang mati sehingga karyawan harus kehilangan pekerjaan.

Pemerintah harus segera mengambil keputusan untuk menyelamatkan ekonomi masyarakat, Taiwan bisa dijadikan contoh. Melalui kebijakan strategis Taiwan bisa menekan angka pertumbuhan Covid-19.

Meski berdekatan dengan Tiongkok, perkembangan virus corona di Taiwan tidak terlalu masif dibandangkan beberapa negara lainnya. Hanya ada 429 kasus pasien positif corona dan hanya enam diantaranya yang meninggal dunia.

Hebatnya lagi dalam 17 hari terakhir tidak ada lagi kasus Covid-19 di Taiwan. Keajaiban ini terjadi meskipun Taiwan tidak memberlakukan lockdown atau PSBB (yang digaungkan Gubenur shock terapi), dimana sekolah dan pusat perbelanjaan berjalan normal.

Mengapa?

Sejak awal Taiwan menjadikan Covid-19 sebagai masalah yang harus dihadapi dengan serius. Seluruh lapisan masyarakat ikut membantu pemerintah dengan menerapkan social distancing dan tertib memakai masker.

Taiwan juga menjadi negara pertama yang menutup penerbangan ke Wuhan. Tak hanya itu, Taiwan pun langsung inisiatif melakukan test virus corona kepada warganya.

Meski bukan anggota dari WHO, Taiwan berhasil menangani Covid-19 dengan cukup baik. Kini mereka malah membantu negara lain dengan mengirim 17 juta masker ke AS, Eropa, Jepang serta Fiji.

Masyakarat Indonesia harus bisa menjadikan Taiwan sebagai contoh agar bisa segera keluar dari masalah Covid-19. Pemerintah ambil kebijakan dan warga negara harus menerapkan secara disiplin.

Selain Taiwan ada juga langkah strategis Pemerintah Jerman yang layak dipertimbangkan oleh Pemerintahan Indonesia. Jerman memprioritaskan memberikan suntikan dana agar bisnis di negara mereka bisa tetap berjalan.

Ketika penyebaran corona terjadi di Jerman, pemerintah bertindak cepat. Dana pemerintah sebanyak 600 milyar euro sebagian besar dikucurkan buat membantu para pengusaha, nilai tersebut lebih besar dari GDP Polandia.

Suntikan modal kepada pengusaha itu membuat ekonomi Jerman terus berjalan, tidak ada PHK yang terjadi secara masif. Masalah kesehatan karena Covid-19 akhirnya tidak melebar ke masalah ekonomi di Jerman.

Pemerintah Italia juga sempat memberlakukan undang-undang istilah kartu Pra kerja namun online website pendaftarannya malah error. Sementara di AS, pola ini masih menjadi pertimbangan.

Indonesia harus belajar dari Jerman yang menjaga manusia dan bisnis untuk tetap hidup.

Di negara kita saat ini dimana hampir semua pengusaha UMKM, sedang, besar berpotensi bangkrut, kecuali yg bergerak di bidang APD, alat kesehatan dan obat-obatan.

PHK sudah mulai terjadi disetiap sektor bisnis, bantuan dari pemerintah juga terbatas ke kalangan pra sejahtera tidak ada yang diberikan ke kalangan pebisnis UMKM, menengah dan besar.

Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah mencotoh dari Jerman karena pebisnis yang mengerakan roda perekonomian

Bantuan modal diperlukan oleh pengusaha UMKM, menengah dan besar agar tidak terjadi gelombang PHK.

Pengusaha UMKM, menegah dan besar perlu diperhatikan agar mereka tidak bangkrut dan bisa bangkit cepat untuk memutar roda perekonomian kembali.

Pada masa pandemik seperti ini pemerintah juga harus menerapkan pola country trade surplus. Artinya jangan banyak impor barang dari luar negeri yg tidak perlu, stop pakai lisensi berbayar, manfaatkan lisensi open source.

Hemat untuk semua lapisan, misalkan meeting jangan pakai Microsoft atau Cisco atau Oracle atau yang berbayar tapi cukup gunakan Zoom atau lainnya yg berbasis open source atau Free serta barang modal yg MB(Murah Dan Bagus). Dengan barang modal MB otomatis produktifitas, daya saing dan penciptaan tenaga kerja akan naik.

Agar Indonesia mandiri, maju dan rakyat lebih sejahtera, negara harus country trade Surplus. Ekonomi Indonesia harus tetap berputar, jangan sampai Covid-19 malah menciptakan masalah baru.

Pemerintah harus lebih mendisiplinkan masyarakat dan mengatur anggaran belanja negara barang impor harus benar benar tepat sasaran dan bisa membedakan mana yang prioritas dan tidak.

Sambil tetap mengedepankan untuk barang yang memang harus di impor mengunakan strategi MB (Murah Dan Bagus) dan memprioritaskan produk atau hasil dalam negeri walaupun lebih Mahal.

Indonesia keluarlah sebagai pemenang!

Salam Sony Kusumo!