Pemerintah harus lebih mendisiplinkan masyarakat dan mengatur anggaran belanja negara barang impor harus benar benar tepat sasaran dan bisa membedakan mana yang prioritas dan tidak.
Covid-19 secara perlahan telah membunuh ekonomi warga mulai kalangan bawah, menengah hingga atas. Bisnis banyak yang mati sehingga karyawan harus kehilangan pekerjaan.
Pemerintah harus segera mengambil keputusan untuk menyelamatkan ekonomi masyarakat, Taiwan bisa dijadikan contoh. Melalui kebijakan strategis Taiwan bisa menekan angka pertumbuhan Covid-19.
Meski berdekatan dengan Tiongkok, perkembangan virus corona di Taiwan tidak terlalu masif dibandangkan beberapa negara lainnya. Hanya ada 429 kasus pasien positif corona dan hanya enam diantaranya yang meninggal dunia.
Hebatnya lagi dalam 17 hari terakhir tidak ada lagi kasus Covid-19 di Taiwan. Keajaiban ini terjadi meskipun Taiwan tidak memberlakukan lockdown atau PSBB (yang digaungkan Gubenur shock terapi), dimana sekolah dan pusat perbelanjaan berjalan normal.
Mengapa?
Sejak awal Taiwan menjadikan Covid-19 sebagai masalah yang harus dihadapi dengan serius. Seluruh lapisan masyarakat ikut membantu pemerintah dengan menerapkan social distancing dan tertib memakai masker.
Taiwan juga menjadi negara pertama yang menutup penerbangan ke Wuhan. Tak hanya itu, Taiwan pun langsung inisiatif melakukan test virus corona kepada warganya.
Meski bukan anggota dari WHO, Taiwan berhasil menangani Covid-19 dengan cukup baik. Kini mereka malah membantu negara lain dengan mengirim 17 juta masker ke AS, Eropa, Jepang serta Fiji.
Masyakarat Indonesia harus bisa menjadikan Taiwan sebagai contoh agar bisa segera keluar dari masalah Covid-19. Pemerintah ambil kebijakan dan warga negara harus menerapkan secara disiplin.
Selain Taiwan ada juga langkah strategis Pemerintah Jerman yang layak dipertimbangkan oleh Pemerintahan Indonesia. Jerman memprioritaskan memberikan suntikan dana agar bisnis di negara mereka bisa tetap berjalan.
Ketika penyebaran corona terjadi di Jerman, pemerintah bertindak cepat. Dana pemerintah sebanyak 600 milyar euro sebagian besar dikucurkan buat membantu para pengusaha, nilai tersebut lebih besar dari GDP Polandia.
Suntikan modal kepada pengusaha itu membuat ekonomi Jerman terus berjalan, tidak ada PHK yang terjadi secara masif. Masalah kesehatan karena Covid-19 akhirnya tidak melebar ke masalah ekonomi di Jerman.
Pemerintah Italia juga sempat memberlakukan undang-undang istilah kartu Pra kerja namun online website pendaftarannya malah error. Sementara di AS, pola ini masih menjadi pertimbangan.
Indonesia harus belajar dari Jerman yang menjaga manusia dan bisnis untuk tetap hidup.
Di negara kita saat ini dimana hampir semua pengusaha UMKM, sedang, besar berpotensi bangkrut, kecuali yg bergerak di bidang APD, alat kesehatan dan obat-obatan.
PHK sudah mulai terjadi disetiap sektor bisnis, bantuan dari pemerintah juga terbatas ke kalangan pra sejahtera tidak ada yang diberikan ke kalangan pebisnis UMKM, menengah dan besar.
Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah mencotoh dari Jerman karena pebisnis yang mengerakan roda perekonomian
Bantuan modal diperlukan oleh pengusaha UMKM, menengah dan besar agar tidak terjadi gelombang PHK.
Pengusaha UMKM, menegah dan besar perlu diperhatikan agar mereka tidak bangkrut dan bisa bangkit cepat untuk memutar roda perekonomian kembali.
Pada masa pandemik seperti ini pemerintah juga harus menerapkan pola country trade surplus. Artinya jangan banyak impor barang dari luar negeri yg tidak perlu, stop pakai lisensi berbayar, manfaatkan lisensi open source.
Hemat untuk semua lapisan, misalkan meeting jangan pakai Microsoft atau Cisco atau Oracle atau yang berbayar tapi cukup gunakan Zoom atau lainnya yg berbasis open source atau Free serta barang modal yg MB(Murah Dan Bagus). Dengan barang modal MB otomatis produktifitas, daya saing dan penciptaan tenaga kerja akan naik.
Agar Indonesia mandiri, maju dan rakyat lebih sejahtera, negara harus country trade Surplus. Ekonomi Indonesia harus tetap berputar, jangan sampai Covid-19 malah menciptakan masalah baru.
Pemerintah harus lebih mendisiplinkan masyarakat dan mengatur anggaran belanja negara barang impor harus benar benar tepat sasaran dan bisa membedakan mana yang prioritas dan tidak.
Sambil tetap mengedepankan untuk barang yang memang harus di impor mengunakan strategi MB (Murah Dan Bagus) dan memprioritaskan produk atau hasil dalam negeri walaupun lebih Mahal.
Indonesia keluarlah sebagai pemenang!
Salam Sony Kusumo!
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews