Pojok Baca Molion mampu menarik anak-anak di bawah 12 tahun untuk rajin membaca.
Membaca adalah aktivitas melihat tulisan bacaan dan proses memahami isi teks dengan bersuara ataupun dalam hati. Membaca berarti mengungkapkan suatu imajinasi terhadap suatu pembaca yang disukai khalayak ramai dan juga dimengerti oleh orang yang membaca tersebut.
Namun saat ini, anak-anak di Tanah Air minat bacanya untuk buku baik itu buku pelajaran atau pun buku motivasi masih sangat rendah. Masalah kurangnya daya baca tersebut membuat anak seringkali ingin mencari jawaban yang instan. Yakni melalui media google. Seringkali anak yang sejak duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Dasar (SD) pasti sudah memakai situs pencarian tersebut.
Makin majunya teknologi menjadikan anak terbiasa untuk tidak membaca. Contohnya, jika kita mencari satu topik maka akan banyak sekali jawaban yang bakal keluar terkait topik tersebut. Di samping itu, sekarang juga banyak sekali jenis hiburan yang ada TV maupun handphone dimana mampu mengalihkan perhatian anak dari buku.
Menurut data penelitian dari UNESCO pada tahun 2016, minat baca orang Indonesia itu ada pada peringkat ke 60 dari 61 negara. Hal ini tentu sungguh memprihatinkan, karena Indonesia menduduki posisi terakhir dari 61 negara.
Walaupun dalam dunia pendidikan di Indonesia yang sekarang semakin maju, membaca merupakan hal yang wajib bagi setiap peserta didik. Meski begitu, dari sekian banyak buku yang sudah disediakan oleh sekolah belum juga membuat siswa tergerak untuk membaca.
Malasnya anak dalam membaca buku memang harus diatasi. Langkah awal yang bisa diambil oleh guru yang ada di sekolah yaitu dengan mengadakan Pojok Baca.
Sebagai informasi, Pojok Baca merupakan sebuah tempat yang terletak di sudut ruangan di dalam kelas yang memfasilitasi siswa untuk membaca mulai dari buku pelajaran, komik, hingga buku motivasi.
Bila pihak sekolah membuat Pojok Baca di dalam kelas maka akan membantu siswa untuk meningkatkan minat bacanya. Siswa yang kerap malas untuk pergi ke perpustakaan karena letaknya jauh serta menjadi alasan untuk tidak ikut ke perpustakaan, akhirnya menjadi rajin ke Pojok Baca karena hadir di dalam kelas.
Melihat permasalahan di atas, Molion mendukung penuh anak suka membaca sejak dini. Yakni dengan menciptakan ruang Pojok Baca di berbagai Taman Kanak Kanak (TK) hingga SD. Sebagai informasi, Molion adalah brand baru yang melejit saat ini dengan produk mainan anak yang di produksi secara lokal
Pojok Baca Molion nantinya akan dihias semenarik dan senyaman mungkin, hal ini tentu dapat membuat siswa menjadi tertarik rajin membaca. Karena tujuan dari diadakannya Pojok Baca yaitu untuk menumbuhkna minat membaca pada siswa, mengenalkan beragam sumber bacaan dan dapat dijadikan tempat untuk mencari informasi.
Salah seorang guru swasta Taman Kanak-kanak yaitu Rima Melati menuturkan, Pojok Baca Molion mampu menarik anak-anak di bawah 12 tahun untuk rajin membaca.
“Desain Pojok Baca Molion sangat menarik dan dibuat senyaman mungkin bagi anak TK hingga SD. Jadi anak betah berlama-lama membaca buku di Pojok Baca,” ujar Rima, di Jakarta, Rabu (20/9/2022)
Selain menarik, Pojok Baca Molion di setiap kelas juga memiliki manfaat. Antara lain, mampu merangsang siswa untuk lebih gemar membaca buku dan memiliki daya pikir yang baik dan mendekatkan buku pada siswa sehingga siswa lebih tertarik membaca,
Kemudian, Pojok Baca Molion juga membantu Perpustakaan Sekolah dalam membudayakan rutinitas membaca, di saat buku yang ingin dibaca siswa tidak tersedia di Perpustakaan Sekolah, dan juga dapat dikaitkan sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran oleh guru.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews