Tak usah tersinggung seandainya ada yang menganggap tidak sevibrasi, bisa jadi mereka yang tidak sepaham denganmu yang lebih berdedikasi.
Berada di posisi yang tidak tepat itu memang membuat tidak nyaman. Ada yang bilang sih istilahnya tidak sevibrasi, atau tidak sefrekwensi.
Pernah terjebak berada di sekitar orang yang gemar ngomong tinggi banget, hingga nggak takut mulutnya ditabrak pesawat membuat saya jadi makhluk asing. Karena saya bingung mau mengikuti obrolan mereka yang kebangetan tingginya. Padahal saya kenal mereka secara personal. Tidak ingin berlama-lama terjebak di lingkungan demikian, saya pun menarik diri. Rasanya itu plong banget. Seperti perut lega habis ritual toilet.
Pun demikian di dumay ini. Saya banyak masuk grup-grup macam-macam. Banyak yang diundang teman juga, membuat saya banyak belajar jenis karakter manusia. Setiap grup punya cirinya masing-masing.
Ada yang isinya manusia koplak, manusia aneh, manusia lucu, manusia serius, manusia baperan, manusia munafik, manusia gengsi, manusia pamer, manusia tukang bully, manusia curhat, manusia gemar hoax, dll.
Tapi dari situ saya banyak belajar. Meskipun banyak hal yang tidak sesuai dengan kata hati saya, tapi tetap saya terima. Karena bisa jadi pelajaran buat saya, bagaimana caranya bersikap lebih baik.
Dari pengalaman tersebut juga, saya bisa memilih teman yang mana tukang drama, mana yang gemar menebar racun, mana yang bawa motivasi, mana yang sesuai karakternya dengan dunyat dan dumay(tidak munafik)
Untuk saat ini, saya bisa merasakan, pertemanan saya di dumay dan dunyat sudah tepat. Karena mereka semua sudah mengisi hari-hari saya jadi bermanfaat, bahkan membuat bahagia dan banyak tertawa.
Jadi, kalo kamu merasa hidupmu penuh drama, dan sering ada yang tidak sesuai. Coba cek lingkaran pertemananmu. Mungkin saja kamu dikelilingin orang-orang yang gemar drama.
Juga gak usah tersinggung seandainya ada yang menganggap tidak sevibrasi, bisa jadi mereka yang tidak sepaham denganmu yang lebih berdedikasi.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews