Pada Jumat, 8 Februari 2019 di laman sosial saya banyak yang membagikan video mengharukan, caption mereka antara lain
“Siapa sih di sini yang lagi ngiris bawang? Mohon disetop dong, admin gak tahan nih matanya”
“Adakah yg ikutan menangis melihat video ini ?
“Mengharukan, anak kecil tahu siapa yg pengen dipeluk”
“Automewek melihat video ini. Apakah kalian ikut mewek ?”
Kira-kira video apakah ini ? Mengapa sampai keluar narasi-narasi seperti itu dari mereka ? Penasaran yakan ?
Silahkan cek link ini kalau mau detailnya.
Kejadian ini terjadi pada saat Presiden Joko Widodo mengadakan kunjungan ke Pondok Pesantren Al-Ittihad, Cianjur, Jawa Barat pada hari Jumat, 8 Februari 2019. Seperti biasa banyak masyarakat yang menyambut presiden yang akrab dengan cucunya ini. Mereka berharap bisa swafoto, salaman atau pun melihat langsung sosok Presiden yang suka minum jamu ini.
Seusai sholat Jumat, di antara kerumunan warga di sana. Ada teriakan anak laki-laki “Pak..pak, bapak”. Awalnya tidak ada respon berarti. Seakan tidak mau kehilangan kesempatan, anak yang bernama Rafi Ahmad Fauzi tak menghentikan seruannya. Bahkan makin menjadi-jadi sambil melambaikan bendera merah putih di tangannya. Teriakan bocah umur delapan tahun ini disambut Presiden Joko Widodo, setelah warga membantu memanggil Pak Jokowi. “Sini” jawab Jokowi.
Dengan lengan terentang lebar sang bocah berkebutuhan khusus ini memeluk dan digendong oleh Presiden Jokowi. Warga yang menonton pun banyak ikutan merasa terharu. Ucapan pun keluar dari mulut mungilnya ‘foto – foto” dengan ekspresi gembira. Usai berfoto sang ibu meraih Rafi dari pelukan Jokowi sambil mengucapkan terima kasih dengan suara bergetar karena haru. Jokowi sempat berkomentar “Pinter banget” kepada mereka saat Ibunda Rafi memberi salim.
Dari cerita Ibu Rafi kepada jurnalis, anaknya ini mengenal Jokowi dari You Tube. Rafi suka berkata kepada Ibunya kalau dia ingin bersalaman dan bertemu dengan Pak Jokowi pada saat menonton di sini. Kebetulan mereka mendapat informasi bahwa Presiden akan datang ke Cianjur.
Rafi pun sudah tidak sabar bertemu, “Biasanya dia enggak pernah bangun subuh, tapi hari ini enggak tahu kenapa dia bangun subuh. Padahal belum makan, belum apa, mau ketemu Pak Jokowi katanya” tutur Reni.
Dengan nada bergetar karena haru, sesekali mengusapkan air mata bahagia. Reni berkata “Saya cuma mau bilang terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah mengabulkan keinginan putranya untuk bertemu.”
Melihat video ini, entah mengapa mata saya kok mendadak berkaca-kaca. Yah, menurut saja wajarlah seorang anak kecil mengidolakan presidennya. Dibandingkan mengidolakan band-band yang suka menyanyi dan menari. Jadi tidak ada unsur politiknya, ini murni keinginan seorang anak kecil. Yang bercita-cita bertemu dengan sosok yang sangat dikaguminya. (***)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews