Forum ini terbukti bisa bekerja sama dengan semua pihak, khususnya dengan pemerintah daerah dan kabupaten/kota di Kalbar, agar masyarakat Dayak dan Kalimantan yang ada di Jabodetabek ini bisa berkembang.
Dayak diaspora asal Kalbar saja di Jakarta bilangannya hingga ribuan.
Menurut Ketua Forum Dayak Kalbar Jakarta (FDKJ), Gregorio Victor Leo Oendoen, "Anggota aktif FDKJ 723 jiwa. Terdiri atas 178 kepala keluarga.Yang belum terdaftar, dan belum anggota, tentu masih ada."
Anggota FDKJ terhimpun dalam sebuah forum. Ada di tiap kabupaten/kota. Dari pensiunan jenderal, perwira aktif, pengusaha, guru, dosen, politisian, mahasiswa, hingga pegiat literasi.
Bukti Dayak bisa bersaing di mana saja. Pada level apa saja. Segelintir yang pengusaha, telah ambil ancang-ancang. Siap ambil peluang. Jadi pelaku, bukan penonton pembangunan IKN.
Berawal dari kegiatan arisan beberapa gelintir keluarga asal Kalimantan Barat yang bermukim di Jakarta. Seiring perjalanan waktu, kelompok arisan ini seringkali menerima informasi tentang keberadaan warga Dayak di Jakarta, baik sebagai pekerja, pengusaha, pagawai negeri, TNI- Polri dan mahasiswa. Informasi yang diterima pun beragam, mulai dari yang dianiaya majikan, hingga ada warga yang sakit tanpa satu pun anggota keluarga yang membezuk selama perawatan di rumah sakit. Bahkan, ada yang meninggal tanpa ada sanak keluarga yang mengurus.
Fenomena ini menjadi awal inspirasi terbentuknya sebuah forum resmi yang dapat menampung berbagai aspirasi bagi warga Kalbar khususnya etnis Dayak asal Kalbar di Jakarta. Kesepakatan ini terwujud pada acara Family Gathering kelompok arisan warga Kalbar di Jakarta, pada 22 – 23 Januari 2011 di Villa Yayasan Sinar Pelangi, Mega Mendung Tapos, Bogor , Jawa Barat . Dari hasil pertemuan ini, membuahkan kesepakatan membentuk Forum Dayak Kalbar Jakarta (FDKJ).
Dayak bisa bersaing di mana saja. Pada level apa saja. Segelintir yang pengusaha, telah ambil ancang-ancang. Siap ambil peluang. Jadi pelaku, bukan penonton pembangunan IKN.
Kini FDKJ menjadi "rumah panjang", rumah bersama, dan wadah untuk bersinergi serta bekerja sama antar masyarakat Dayak maupun masyarakat Kalbar dan Kalimantan umumnya. Salah satu agendanya:membangun SDM warga Dayak di Jabodetabek.
Forum ini terbukti bisa bekerja sama dengan semua pihak, khususnya dengan pemerintah daerah dan kabupaten/kota di Kalbar, agar masyarakat Dayak dan Kalimantan yang ada di Jabodetabek ini bisa berkembang secara social dan ekonomi, sehingga bisa berkontribusi positif bagi pembangunan di Jabodetabek maupun bagi Kalimantan.
FDKJ ada di setiap kabupaten/ kota di Jabodetabek. Ketua umumnya saat ini Leo Oendoen.
Jumlah anggota tidak kurang dari 12.000.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews