إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun
"Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya."
Kucing adalah hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW. Banyak orang memilih kucing peliharaan Nabi Muhammad SAW sebagai teman. kucing peliharaan Nabi Muhammad SAW ini bisa menjadi peliharaan yang setia dan menggemaskan. Berikut ini adalah cerita keharuan Ardico Rianto dengan kucing peliharaanya :
1. Awal Mula Ardico Rianto Memelihara Kucing
Ardico Rianto adalah orang yang gak suka dekat ataupun memegang kucing, alasanya takut bulunya masuk kehidung. Berawal dari Induk kucing yang mau melahirkan di rumah, melihat hal tersebut Ardico Rianto menyediakan kardus sebagai tempat untuk kucing tersebut melahirkan.Setelah kucing tersebut melahirkan yang jumlah 3 ekor. Ardico sangat senang sekali melihat bayi kucing yang lucu-lucu, setiap saat ia melihat anak kucing tersebut menyusui ke Induknya. Menginjak tumbuh kembang si kucing tersebut dengan bisa berjalan, satu persatu kucing tersebut mati, karena imune tubuh yang kurang kuat. Dan yang masih tersisa hanya satu yakni yang diberi nama Mocha. Nama tersebut dikasih oleh adiknya Ardico Rianto. Melihat dari masa Kecilnya Mocha yang memiliki nafsu makan yang tinggi dan aktif bergerak membuat si Mocha bertahan dan tumbuh besar.
2. Kebersamaan Ardico Rianto Dengan Mocha Kucing Peliharaannya
Beranjak besar Mocha dan Ardico Rianto semakin memperkuat kedekatannya. Mocha adalah kucing yang tidak mau tertutup atau dirumahkan. Sehingga, Ardico membiarkannya bebas bermain mengenal alam dan sejenisnya. Hal tersebut dikarenakan Mocha akan pulang saat dia lapar dan mau beristirahat. Setiap pagi kucingnya tersebut sering sekali membangunkan Ardico Rianto yang sedang tertidur dengan suara khasnya yang memanggil. Setiap kali mocha mau dikasih makan, dengan ketukan piring yang berbunyi ia akan cepat-cepat menghampiri sumber bunyi tersebut untuk makan. Bahkan ia sedang mainpun, saat Ardico bertemu dengannya dan Ardico mengajaknya pulang, dengan kata-kata "Mocha.. yo..Pulang..Makan.." maka ia pun ikut pulang bersamanya. Hal lainnya yaitu makanan kue atau cokelat yang dimakan oleh Ardico saat berbelanja makanan, Ia pun mau memakannya. Jadi, Setiap apa yang dimakan Ardico Rianto, Ia harus berbagi dengan Mocha. Ardico Rianto kalau dirumah selalu kesepian tidak ada teman untuk bermain. Dengan Hadirnya Mocha didunia, Ia memberikan warna baru kehidupan seorang Ardico Rianto. Mocha menjadi teman sekaligus peliharaan yang setia sekali dengan tuannya. Bahkan saat Tidur pun bisa bersama-sama. Hal ini juga dialami adiknya Ardico Rianto yang juga dekat dengan mocha. Setiap kali pulang kerumah, yang ditanyakan pasti dimana mocha? apakah sudah makan? Selalu itu terus yang ditanyakan setiap harinya.Sungguh kedekatan yang lebih dari hanya peliharaan, bisa dibilang teman hidup. Mocha juga mengajarkan Secara tidak langsung kepada Ardico Rianto akan Indahnya berbagi.
3. Perpisahan Terindah Ardico Rianto dengan Mocha Kucing Peliharaannya
Ada pertemuan, pasti ada perpisahan. Hal inilah yang dirasakan oleh Ardico Rianto dengan Mocha kucing peliharaannya. Awal Mula Seblum berpisah, Mocha yang waktu itu pulang kerumah dengan merintih kesakitan pada kakinya yang bisa dilihat dari jalannya yang pincang. Sakit Kakinya tersebut, dianggap Ardico karena Bekelahi. Kata Ardico, waktu itu "paling-paling 3 sampai 4 hari sembuh sendiri." Ia mengatakan demikian karena, seblumnya mocha juga pernah begitu beberapa kali, tapi ia sebmuh dengan sendirinya. Tapi, kali ini berbeda, sepertinya diduga mocha dianiaya oleh orang. karena, setelah 1 minggu sakitnya tidak sembuh-sembuh dan semakin hari kesehatannya pun memburuk. Hingga Di saat Ardico Rianto Pulang Kerja, ia melihat kucingnya tidak bisa bergerak dan lumpuh. dan waktu malam hari mocha dibawah kedalam rumah oleh adiknya Ardico.
Sebelumnyapun mocha tidak mau makan,tepatnya pada malam jum'at kemarin tanggal 3 november 2020 mocha semakin lemas. Ardico Rianto, tidak bisa berbuat apa waktu itu. Mocha yang lemas diiringi dengan kejang-kejang gak beraturan. Mocha mencoba untuk berdiri tapi, kaki belakangnya tidak kuat, hanya kaki depannya yang merespon. mendengarkan lantunan Orang mengaji dari masjid yang terdengan sampai Rumah. membuat ia tenang dan mencoba untuk tetap kuat. Waktu itu semakin malam pukul 22.00 WIB Ardico Rianto mau pergi tidur. lampu pun dimatikan dan mocha pun ditinggalkan untuk beristirahat. Sekitar setengah jam kemudian Adik Ardico baru pulang dari rumah temannya dan mencoba untuk meilhat mocha, tapi, mocha tidak bergerak lagi. Adik Ardico pun teriak memanggil nama kucing tersebut. Ardico pun melihatnya dan diperiksa apakah masih bernafas, sampai harus memompa jantungnya dengan tangan. tapi hasilnya nihil, mocha tidak bernafas lagi.Adiknya Ardico menangis melihat kucing kesayangannya meninggal dunia. Ardico pun merasa sedih tapi, tidak mengeluarkan air mata seperti adiknya. Jadi, saat itu juga sekitar jam 11 malam Ardico Menggali kubur mocha yang tepat berada disamping rumahnya. Proses pemakaman mocha diiringi hisak haru Ardico dan Adiknya. Ardico Rianto kasihan dengan adiknya karena merasa sedih banget atas kehilangan mocha untuk selamanya. padahal rencananya adik saya mau membawanya ke dokter hewan. Tapi, takdir mengatakan lain allah telah membawanya pulang ke surga. Ardico dan adiknya baru kali ini memelihara hewan dan sampai-sampai sayang banget dengan hewan tersebut. Mungkin karena minimnya pengalaman akan pengetahuan mengenai hewan tersebut, Ardico dan Adiknya merasa bersalah sekali tidak cepat-cepat membawanya ke dokter hewan waktu dia masih sakit kakinya. tapi, halnya yang terjadi sudah terjadi.Tak ada gunanya disesali,penyesalan datangnya diakhir.Yang harus kita lakukan saat ini hanyalah memperbaiki diri agar lebih baik lagi agar bisa bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain ataupun maklhluk hidup lainnya.
"Kita Bisa mengambil hikmah dari pengalaman Ardico Rianto dan adiknya. jadi, apabila kita ingin melakukan sebuah kebaikan maka segerakanlah dan jangan ditunda-tunda. Jangan sampai Kebaikan itu luntur dimakan waktu dan Berbagi itu indah apabila di niatkan karena Allah."
Smoga Cerita Nyata ini bisa bermanfaat untuk kita semua
Narasumber : Ardico Rianto
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews