"Gue Pribumi", Ungkapan yang Hampir Dipastikan Hoax

Masih adakah orang yang pantas mengaku bahwa ia adalah pribumi di negara ini? Membenci ras tertentu karena satu dan lain hal, jangan-jangan justru ras itulah yang dominan sebagai gen kita?

Jumat, 18 Oktober 2019 | 07:03 WIB
0
820
"Gue Pribumi", Ungkapan yang Hampir Dipastikan Hoax
Poster tentang

Ya, paling tidak itulah yang terlihat dari hasil tes DNA beberapa orang di acara ASOI, Asal Usul Orang Indonesia yang diberitakan oleh Kompas. Proyek yang digarap oleh historia.id ini mencoba menelusuri asal usul nenek moyang orang Indonesia.

Swastika Noorsabri, wiraswasta asal Yogyakarta yg hadir di acara dan ikut dites, berkulit gelap, bermata besar, mengaku keturunan Jawa asli karena kedua orangtuanya juga kelahiran Yogyakarta. Tapi hasil tes DNA justru menunjukkan tingkat kandungan ras Tionghoanya yang paling tinggi di antara ras lainnya.

Ia sendiri terkejut dan tertawa karena ia sekarang merasa lebih berhak sebagai Tionghoa dibanding Grace Natalie. Karena bahkan tingkat kandungan ras Chinesenya ternyata juga lebih besar dibandingkan Grace. Budiman Sudjatmiko juga ternyata lebih "Asia Timur" dibanding Grace.

Dari 16 relawan yang dites, semua tidak ada yang 100% Indonesia. Kalau pribumi artinya harus 100% gen Indonesia, tapi nyatanya tidak ada yang hasilnya seperti itu. Semua rata-rata mempunyai campuran ras.

Gen Arab Najwa Shihab sendiri ternyata cuma 3%. Ia malah tercatat memiliki perpaduan gen yang paling banyak dibanding yang lain, yaitu dari 10 bangsa. Ariel Noah yang memiliki mata "sipit" justru didominasi oleh gen Asia Selatan atau lebih dikenal dengan gen India. Mengejutkan?

Saya sendiri merupakan campuran dari keturunan Sunda-Chinese dengan Jawa-Arab. Entah andai dites, gen apa yang akan muncul.

Sunda, betawi, dengan ciri khas kulit putih dan kadang mata sipit, adalah tanda bahwa suku ini kental pengaruh darah Chinese. Aceh, bahkan orang menjadikan singkatan sebagai Arab, China, Eropa, Hindia. Sementara saudara kita di wilayah timur, kental sekali dengan ciri ras Timur Tengah dan Afrika.

Lalu, masih adakah orang yang pantas mengaku bahwa ia adalah pribumi di negara ini? Membenci ras tertentu karena satu dan lain hal, jangan-jangan justru ras itulah yang dominan sebagai gen kita? Hasil di atas rasanya bisa jadi cermin untuk semua.

Di tengah menguatnya politik identitas yang memekakkan telinga belakangan ini, pesan antirasis dan diskriminasi yang digaungkan nabi tercinta 1.400 tahun lalu terasa sejuk didengar: Ingatlah. Tidak ada kelebihan bagi orang Arab atas orang Ajam (non-Arab) dan bagi orang Ajam atas orang Arab, tidak ada kelebihan bagi orang berkulit merah atas orang berkulit hitam, bagi orang berkulit hitam atas orang berkulit merah kecuali dengan ketakwaan.

NB : Hasil Tes DNA - Hasto PDIP, Budiman Sudjatmiko, Mira Lesmana, Ayu Utami, Riri Riza, Grace Natalie, Ariel Noah, Najwa Shihab by historia.id

***