Menyampaikan Kebenaran‬ ‪

Ayo kita bersama-sama melawan budaya kekerasan. Paling tidak, kita sendiri tidak melakukan kekerasan kepada orang lain.

Sabtu, 21 Maret 2020 | 09:08 WIB
0
215
Menyampaikan Kebenaran‬ ‪
Kampanye antikekerasan di kereta commuter line (Foto: tirto.id)

‪Beberapa waktu yang lalu sempat beredar di media sosial sebuah video seorang ibu berusia lanjut menjambak rambut dan memukuli seorang cewek di kereta. Katanya si ibu marah karena si cewek itu tak berhak duduk di kursinya. Andaikan, misal si cewek memang salah, apa tindakan ibu itu bisa dibenarkan?‬

Saat ini ada semacam pembenaran bahwa kita bisa memaksakan 'apa yang kita anggap benar' kepada orang lain, termasuk dengan kekerasan. Apakah Anda menyadari itu? Maksudnya ingin menerapkan kebenaran, namun dengan cara yang salah.

Pembangunan gereja diteror, orang tua memukuli anak, guru menganiaya murid, pencopet dipukuli massa, warung makan dirusak saat buka siang hari di bulan puasa, hingga razia-razia yang sering dilakukan ormas tertentu. Tujuannya menegakkan aturan namun dengan cara melanggar aturan lainnya.

Naluri bertindak sewenang-wenang, merasa superhero, itulah dasar melakukan kekerasan terhadap pihak lain. Dilandasi perasaan bahwa dirinya lebih berkuasa, lalu dia merasa berhak bertindak sewenang-wenang.

Merasa lebih tua, merasa lebih pintar, merasa paling benar, merasa mayoritas, merasa punya jabatan, merasa punya banyak massa, merasa paling kuat secara fisik, semua itu melahirkan perasaan: berhak menghakimi orang lain dengan kekerasan.

Di negara hukum, tak seharusnya ada tindakan main hakim sendiri. Tak seharusnya warga sipil melakukan kekerasan terhadap warga sipil lainnya. Apapun alasannya.

Menyampaikan kebenaran dengan baik diperintahkan oleh Allah dalam AlQuran surat AnNahl ayat 125. Bukan hanya menjaga perilaku saat menyampaikan kebenaran, bahkan ketika berdiskusi (berdebat) pun kita harus tetap berdiskusi dengan kata-kata yang baik.

Dan kalau untuk menyampaikan kebaikan saja kita tak boleh menggunakan kekerasan, apalagi kekerasan yang lain seperti premanisme, kekerasan rasisme, kekerasan senioritas dll, tentu saja itu harusnya lebih dihindari.

Ayo kita bersama-sama melawan budaya kekerasan. Paling tidak, kita sendiri tidak melakukan kekerasan kepada orang lain. Marilah kita sampaikan kebenaran dengan cara yang benar. Tanpa kekerasan, tanpa kesewenang-wenangan.

***