Efek Domino Hijab

Satu faedah dari keharusan menjalankan PR ini adalah, untuk bisa mengajarkan, mak emak harus menguasai ilmunya.

Rabu, 4 September 2019 | 06:33 WIB
0
395
Efek Domino Hijab
Ilustrasi hijab (Foto: Liputan6.com)

Buat mak emak... kalau hari ini putrinya sudah berhijab ke sekolah, maka PR mak emak selanjutnya adalah mengajarkan tentang "syariat" hijab kepada si putri. Sehingga, hijabnya benar-benar tersampir untuk mencegah perbuatan keji dan munkar, sebagaimana tujuan syariatnya.

Ketika hijab dikenakan karena syariat, maka ia bukan lagi menjadi sekedar seragam wajib sekolah, pakaian kesopanan agar terlihat santun dalam lingkungan sosial, atau penunjuk status sosial. dst, dst.

Kalau pemandangan yang masih terlihat adalah, para putri selepas bel sekolah langsung lepas hijab, di dalam atau di luar lingkungan sekolah hijabnya tidak mencegahnya dari kenakalan remaja, dan hijabnya tidak dikenakan untuk melindungi diri dari fitnah non-mahram, i.e. sudah berhijab tapi masih pacaran, melakukan skinship hingga hubungan seksual. Artinya mak emak belum mengerjakan PR nya.

Dari ribuan remaja putri yang sudah tidak perawan lagi hingga punya anak di luar nikah, faktor penyebab utamanya adalah karena sang emak khilaf tidak mengajarkan syariat berhijab.

Dan satu faedah dari keharusan menjalankan PR ini adalah, untuk bisa mengajarkan, mak emak harus menguasai ilmunya.

Untuk bisa menguasai ilmunya mak emak mau tidak mau harus belajar dulu. Eh kalo sudah menguasai semua-muanya masih harus memberi teladan pula. Jangan harap anak mau mendengarkan ceramah orang tua tanpa membantah ketika tidak disertai teladan..

So, saat mamak mamak mengerjakan PR nya sebagai madrasah pertama bagi anak, ternyata ada proses panjang yang otomatis ikut terkerjakan. Dan seringkali serangkaian proses lebih bernilai untuk diri mak emak sendiri dari nilai outputnya.

Selamat mengerjakan PR.

***