Dua rumah sakit darurat coronavirus ini bahkan berhasil “mengalahkan” pembuatan rumah sakit darurat coronavirus di Wuhan, Cina, yang butuh waktu selama sepuluh hari.
Cerita legenda tentang Bandung Bondowoso yang membuat seribu candi dalam satu malam supaya dapat memperistri Roro Jonggrang menjadi inspirasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam menyelesaikan dua rumah sakit darurat yang khusus dibangun untuk mengatasi wabah coronavirus (Covid-19) yang melanda Indonesia selama satu bulan ini.
Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau dibangun hanya dalam delapan hari oleh Kementerian PUPR yang proyek pengerjaannya dilakukan satu perusahaan BUMN, PT Wika Gedung.
Presiden Jokowi pada hari Rabu 1 April 2020 mengunjungi rumah sakit khusus untuk karantina dan riset di pulau bekas kamp pengungsian warga negara Vietnam yang sudah lama tidak berfungsi.
“Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Pulau Galang ini merupakan kerjasama pusat dan daerah dalam mengatasi sebaran coronavirus. Kita semua mulai dari presiden sampai kepala desa akan terus bekerja sama memutus mata rantai penyebaran coronavirus,” papar Presiden Jokowi.
Saat meninjau rumah sakit ini Presiden didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19/Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana Doni Monardo. Presiden tampak melakukan social distancing, menjaga jarak dengan orang-orang di sekitarnya, dan menggunakan masker penutup wajah.
Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Pulau Galang menempati kavling seluas 5100 meter persegi. Bangunan rumah sakit menggunakan 372 modular. Dibangun selama delapan hari dari 24 Maret - 31 Maret 2020. Mampu menampung 1000 pasien.
“Rumah sakit di Pulau Galang ini sudah dapat langsung digunakan untuk menampung pasien coronavirus. Rumah sakit ini ke depannya akan menjadi pusat riset coronavirus dan disiplin ilmu lainnya” kata Presiden Jokowi yang menggunakan rompi berwarna ungu bertuliskan Indonesia Maju.
Sebelumnya, pemerintah juga sudah “membangun” rumah sakit darurat coronavirus di Jakarta. Bahkan dikerjakan hanya dalam waktu tiga hari dari 20 Maret - 22 Maret 2020. Caranya dengan menyulap empat menara Wisma Atlet Kemayoran, yang sebelumnya digunakan untuk perkampungan atlet selama Asian Games 2018, menjadi rumah sakit yang mampu menampung 3000 orang pasien.
Dua rumah sakit darurat coronavirus ini bahkan berhasil “mengalahkan” pembuatan rumah sakit darurat coronavirus di Wuhan, Cina, yang butuh waktu selama sepuluh hari. Ini membuktikan bahwa Bandung Bondowoso mempunyai generasi penerus yang juga sehebat dirinya yang pernah bikin seribu candi cuma dalam semalam.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews